Kamis 15 Feb 2024 21:38 WIB

Warga Demak yang Mengungsi Mulai Pulang ke Rumah

Pemerintah menyiapkan 22 unit pompa penyedot air untuk mempercepat surutnya banjir.

Warga korban banjir mengangkut sembako menggunakan rakit melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024).  Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan itu masih merendam jalan utama Semarang-Surabaya sejak sejak lima hari yang lalu (Kamis/8/8), sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Warga korban banjir mengangkut sembako menggunakan rakit melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Senin (12/2/2024). Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan itu masih merendam jalan utama Semarang-Surabaya sejak sejak lima hari yang lalu (Kamis/8/8), sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan.

REPUBLIKA.CO.ID, DEMAK -- Sejumlah warga Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang terdampak banjir dan harus mengungsi mulai pulang ke rumahnya. Hal ini karena genangan banjir mulai surut.

Faiz, salah seorang warga Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak, mengaku sudah pulang ke rumah sejak Rabu (14/2/2024). Meskipun di dalam rumah masih ada genangan air setinggi 10 sentimeter.

Baca Juga

"Hari ini (15/2/2024) mulai bersih-bersih rumah, kebetulan teman dari tempat kerja juga datang ikut membantu karena sejak awal genangan banjir memang sampai atap rumah," ujarnya, Kamis (15/2/2024).

Selama banjir, dia bersama keluarga mengungsi di tempat saudaranya di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kudus. Nasib berbeda dialami Sri Tampi yang merupakan warga Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, yang mengaku belum bisa balik ke rumahnya karena genangan banjirnya masih setinggi leher orang dewasa.

"Padahal, saya sudah mengungsi sejak Kamis (8/2/2024) hingga sekarang belum juga bisa pulang ke rumah," ujarnya sedih.

Camat Jati Kabupaten Kudus, Fiza Akbar, mengakui jumlah warga Demak yang mengungsi di Kabupaten Kudus masih cukup banyak. Hasil pendataan per Kamis (15/2/2024), jumlahnya justru bertambah hingga mencapai 3.805 jiwa, sedangkan pada Selasa (13/2/2024) hanya 3.393 jiwa.

"Kalaupun ada yang balik ke rumah, biasanya suaminya saja untuk mengecek kondisi rumah, termasuk untuk memastikan keamanan barang-barang berharga," ujarnya.

Dalam rangka mempercepat surutnya genangan banjir di Desa Ketanjung dan Karanganyar, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia menyiapkan sebanyak 22 unit pompa penyedot air dengan total kapasitas 11.500 liter per detik.

Awalnya mesin pompa penyedot yang dihadirkan berjumlah 11 unit, kemudian ditambah lagi menjadi 22 unit setelah mendatangkan pompa tambahan dari Solo, Surabaya, Cirebon, dan Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement