REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rasulullah SAW memperlihatkan wajah seorang pemimpin yang dicintai pengikutnya sehingga ketika dalam peperangan pun, banyak pasukannya rela mengorbankan tubuhnya terluka oleh serangan musuh.
Dalam Sirah Nabawiyah "Sejarah Lengkap Nabi Muhammad SAW" karya Abdul Hasan 'Ali Al-Hasani An-Nadwi mengungkapkan bagaimana kecintaan sejumlah sahabatnya kepadanya dalam peperangan. Mereka rela mengorbankan diri sebagai temeng serbuan musuh.
Abu 'Ubaidah bin Al Jarrah salah satu orang yang mempunyai kecintaan dan kasih sayang kepada Rasulullah SAW. Ia rela giginya tanggal karena mencabut salah satu dua pecahan baju besi yang menancap pada wajah Rasulullah SAW.
Dia mencabut menggunakan giginya sebanyak dua kali dan dua-duanya menyebabkan giginya tanggal. Karena itu Abu 'Ubaidah dikenal dengan Saqith at-Tatsniyatain (orang yang tanggal dua giginya).
Sosok lain yang mencintai Rasulullah SAW hingga rela mengorbankan dirinya adalah Ziyad bin As Sakan. Ia bersama lima sahabat lainnya bertempur di dekat Rasulullah SAW. Dan satu per satu dari mereka gugur.
Ketika Ziyad terluka, Rasulullah berkata, "Bawa dia ke dekatku." Dibawalah Ziyad ke dekat Rasulullah SAW, lalu merebahkan kepalanya di dekat kakinya. Dan Ziyad meninggal saat pipinya menempel pada kaki Rasulullah SAW.
Peristiwa tersebut sebuah contoh tidak hanya mereka mencintai Rasulullah SAW, tapi hal yang sama ditunjukkan Rasulullah SAW kepada pasukan dan sahabat sahabatnya. Mereka menjalin hubungan saling mencintai dan sama-sama rela berkorban demi tegaknya agama Islam.
Cinta dan kasih sayang lainnya yang ditunjukkan Rasulullah SAW adalah ketika mengusap mata Qatadah bin An Nu'man saat terluka akibat serangan musuh. Dia terluka di bagian pelipis. Rasulullah mengusapnya dengan tangannya hingga matanya lebih baik dan tajam.
Rasulullah SAW juga menjadi penyemangat bagi Sa'ad bin Abi Waqqash ketika hendak melepaskan panah di dekat Rasulullah SAW. Rasulullah SAW mengambil panah untuk Sa'ad dan berkata, "Lemparlah dengan ayah ibuku sebagai tebusan."
Akhlak mulia..