Ahad 18 Feb 2024 14:43 WIB

PUPR: Tol IKN Bisa Diterapkan Teknologi Pengisian Daya Mobil Listrik

Hal tersebut masih berupa konsep dan penerapannya dilakukan secara bertahap.

Pekerja menggunakan alat berat mengerjakan proyek pembangunan tol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pekerja menggunakan alat berat mengerjakan proyek pembangunan tol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara segmen KKT Kariangau-Simpang Tempadung di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (23/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) mengungkapkan jalan tol di IKN bisa diterapkan teknologi pengisian daya baterai mobil listrik ketika melintas di tol tersebut.

"Penerapan teknologi jalan yang dapat mengisi ulang daya mobil listrik di tol IKN tersebut masih berupa konsep dan penerapannya dilakukan secara bertahap," ujar Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga.

Baca Juga

Menurut Danis, teknologi ini sudah dijalankan di beberapa negara Eropa untuk mendukung pengguna mobil listrik ketika berjalan bisa sambil melakukan isi ulang daya baterai mobil. "Tadinya di tol di mana nantinya kita coba satu segmen. Jadi setelah dilakukan pengaspalan, nantinya ada pemasangan lapisan tertentu di jalan tol," katanya.

Teknologi jalan yang bisa mengisi daya mobil listrik ini juga bisa dan akan diujicobakan di area parkir.

Saat ini progres pembangunan Jalan Tol Akses IKN telah bertambah kontraknya hingga seksi 5B, 6A dan 6B untuk sampai ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Terkait dengan seksi 5B, pembangunannya jua meliputi akses ke Bandara VVIP IKN.

Progres pembangunan Tol Akses IKN per 8 Februari untuk masing-masing seksinya yakni seksi 3A mencapai 69,7 persen, seksi 3B 69,0 persen, seksi 5A mencapai 77,5 persen. Sedangkan untuk seksi 5B baru terkontrak sekitar 3-4 bulan lalu dengan progres sekitar 12 persen. Untuk seksi 6A dan 6B membutuhkan dukungan terkait lahan.

"Kita targetkan fungsional bisa dilewati satu arah pada Agustus 2024. Kita usahakan," ujar Danis.

Jalan tol IKN ini dapat mempersingkat jarak tempuh dari Balikpapan menuju KIPP IKN yang semula apabila melewati Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) dan Lintas Sepaku membutuhkan waktu sekitar 2 jam 15 menit dengan jarak 95 km, menjadi hanya sekitar 45 menit dengan jarak 57 km. Jaringan jalan tol ini menghubungkan Kota Balikpapan dengan KIPP IKN di Penajam Paser Utara, utamanya melintasi jalan Tol IKN dan Jembatan Pulau Balang.

Pada jalan tol ini juga ditanami pohon-pohon endemik Kalimantan di sepanjang sisi kanan kiri jalan, sesuai prinsip IKN sebagai kota hutan dan kota pintar (smart forest city).

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement