Kamis 22 Feb 2024 14:03 WIB

Polisi Imbau Warga yang Rumahnya Rusak Berat di Rancaekek untuk Mengungsi

Sebelum mengungsi korban diminta mengamankan barang berharga mereka.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus raharjo
Ratusan bangunan dan warung di pinggir jalan rusak berat akibat angin puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2024). Angin kencang itu menerjang pemukiman warga, pabrik, hingga pusat perbelanjaan di sekitar Jatinangor dan Rancaekek. Menurut pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), angin kencang tersebut diduga badai tornado. Rencanannya tim periset BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ratusan bangunan dan warung di pinggir jalan rusak berat akibat angin puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2024). Angin kencang itu menerjang pemukiman warga, pabrik, hingga pusat perbelanjaan di sekitar Jatinangor dan Rancaekek. Menurut pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), angin kencang tersebut diduga badai tornado. Rencanannya tim periset BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Polresta Bandung mengimbau masyarakat yang rumahnya rusak berat akibat angin puting beliung, Rabu (21/2/2024) kemarin untuk mengungsi ke posko di Balai Desa Perum Griya Permata Raya Rancaekek. Sejumlah fasilitas tersedia mulai dari air bersih, dapur umum hingga tenda.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan peristiwa angin puting beliung mengakibatkan 223 runah rusak berat dan 208 rumah rusak sedang di Rancaekek. Sedangkan sebanyak 66 rumah rusak ringan.

Baca Juga

"Rusak berat ini diharapkan warga masyarakat mengungsi sambil diperbaiki rumah, kategori roboh gak hanya atapnya," ujar dia saat meninjau lokasi puting beliung di Perum Griya Permata, Kamis (22/2/2024).

Ia menuturkan para korban terlebih dahulu dapat mengamankan barang berharga mereka. Kemudian mengungsi di posko di Balai Desa dengan sejumlah fasilitas yang disiapkan.

Kusworo mengatakan sebanyak 150 petugas gabungan sejak Rabu (21/2/2024) kemarin melakukan evakuasi material pohon tumbang, seng dan kayu di jalan raya. Evakuasi di jalan raya berjalan satu jam dan aktivitas arus lalu lintas berjalan normal.

Ia menyebut para korban membutuhkan terpal serta petugas untuk melakukan evakuasi material pascaputing beliung.

Sebelumnya, sejumlah warga merasakan kengerian angin puting beliung yang muncul tepat di rumah mereka di RT 04 RW 04 Desa Nanjungmekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (21/2/2024) kemarin. Para warga menyaksikan material seperti seng, balok, dan kayu berterbangan di atas rumah dan kepala mereka.

Saepuloh Ketua RT 04 RW 04 Desa Nanjungmekar menceritakan tentang angin puting beliung yang muncul di kawasan rumahnya, Rabu (21/2/2024) sore. Ia saat kejadian tengah mengecat tembok rumah.

"Awalnya kira-kira pukul 16.00 WIB sore ada suara gemuruh seperti kapal terbang pas di lihat banyak material berterbangan. Ada seng, kayu balok ada di atas (langit)," ucap dia yang tengah memperbaiki rumah dampak puting beliung, Kamis (22/2/2024).

Ia mengaku sempat memegang tiang tembok rumah setelah melihat angin puting beliung. Kurang lebih angin puting beliung muncul sekitar 15 menit di rumahnya. "Ada 15 menit (puting beliung), besar sekali. Semua warga teriak panik," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement