Senin 26 Feb 2024 06:30 WIB

Konon Bisa Bikin Pahitnya Kopi Berkurang, Resep TikTok Ini Bahayakan Pengidap Hipertensi

Tren baru di TikTok berbahaya bagi pengidap hipertensi yang suka minum kopi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Kopi hitam (Ilustrasi). Menambahkan garam ke dalam kopi tidak baik bagi pengidap hipertensi.
Foto: Pexels
Kopi hitam (Ilustrasi). Menambahkan garam ke dalam kopi tidak baik bagi pengidap hipertensi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tren baru yang menjadi viral di platform media sosial TikTok membuat pakar khawatir. Dalam tren itu, orang-orang menambahkan sedikit garam ke dalam kopi yang diminum untuk mengurangi rasa pahit dan meningkatkan cita rasa.

Pakar kopi Elyas Coutts mengatakan praktik itu sebenarnya telah ada selama bertahun-tahun, dilakukan oleh warga Vietnam, Hungaria, dan Siberia. Namun, baru-baru ini masyarakat Inggris mulai menjajalnya, terlebih setelah video menambahkan garam ke kopi menjadi viral di TikTok.

Baca Juga

"Meskipun rasa kopi sangat subjektif, banyak orang menyukai penambahan garam dalam kopi karena dapat mengurangi kepahitan minuman dan memunculkan profil rasa tambahan," kata Coutts, dikutip dari laman Express, Jumat (23/2/2024).

CEO Connect Vending itu menyebut ada beberapa manfaat kesehatan menambahkan garam ke dalam kopi. Itu karena tubuh butuh natrium untuk menyeimbangkan air dan elektrolit, mengontraksikan dan mengendurkan otot, serta mentransfer impuls saraf.

Namun, penting untuk dicatat bahwa praktik itu bisa membuat seseorang jadi mengonsumsi garam secara berlebihan. Hal itulah yang dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama bagi pengidap tekanan darah tinggi. Mengonsumsi terlalu banyak garam juga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan penyakit terkait peredaran darah.

Jika penasaran ingin mencoba menambahkan garam ke dalam kopi, Coutts merekomendasikan untuk membubuhkannya sangat sedikit, yang akan larut secara alami selama tahap penyeduhan. Sangat penting memastikan jumlah garam tidak berlebihan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement