Jumat 01 Mar 2024 22:41 WIB

BMKG Ingatkan Warga Waspada Hujan Lebat 3 Hari ke Depan di DIY

Hujan lebat di DIY dikhawatirkan akan berdampak pada bencana.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Hujan Petir. Hujan lebat di DIY dikhawatirkan akan berdampak pada bencana
Foto: pixabay
Ilustrasi Hujan Petir. Hujan lebat di DIY dikhawatirkan akan berdampak pada bencana

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – DIY akan kembali diguyur hujan dengan intensitas lebat selama tiga hari kedepan yakni pada 1-3 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun meminta masyarakat untuk mewaspadai kondisi cuaca tersebut.

Sebab, Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, potensi hujan lebat tersebut dapat disertai dengan kilat/petir, dan angin kencang. Bahkan, hujan yang terjadi juga dapat memicu bencana hidrometeorologi di DIY.

Baca Juga

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, dan dapat memicu bencana Hidrometeorologi berupa pohon tumbang/patah, banjir juga tanah longsor," kata Warjono.

Warjono merinci bahwa wilayah yang berpotensi diguyur hujan dengan intensitas lebat pada 1 Maret yakni di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo bagian utara, dan Kabupaten Gunungkidul bagian utara.

Pada 2 dan 3 Maret juga diperkirakan terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo bagian utara, dan Kabupaten Gunungkidul bagian utara.

Dijelaskan Warjono bahwa prediksi cuaca di DIY dalam tiga hari kedepan tersebut berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini. Sebab, pihaknya mengidentifikasi adanya pola belokan dan perlambatan angin di sepanjang Pulau Jawa, termasuk wilayah DIY.

Selain itu, juga diidentifikasi Suhu Muka Laut (SML) baik dalam skala harian maupun mingguan di sekitar perairan Jawa yang terpantau dalam kisaran 29–310 C.

"Dan anomalinya terpantau positif (hangat), sehingga menambah potensi penguapan/kandungan uap air dalam atmosfer," ucap Warjono.

Baca juga: Prasasti Ini Ungkap Kebenaran Alquran tentang Bangsa Samud, Aad, dan Iram

 

 

Lebih lanjut dikatakan Warjono bahwa dari hasil analisis terkini profil vertikal kelembaban udara di wilayah DIY pada ketinggian 1,5–3,0 kilometer (level 850-700 mb) berkisar antara 70-95 persen (cukup basah).

Kondisi ini menyebabkan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY, terutama saat siang, sore, dan malam hari.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement