REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Universitas Islam Bandung (Unisba) saat ini menjadi perguruan tinggi swasta Islam (PTIS) 1 di Jawa Barat (Jabar) versi uniRank dan terakreditasi Unggul dari BAN-PT. Belum lama ini, Unisba kembali mewisuda lebih dari 1.400 orang wisudawan terdiri dari Doktor, Magister, Profesi dan Sarjana gelombang 1 tahun akademik 2023-2024.
Rektor Unisba, Prof Dr H Edi Setiadi, SH MH mengatakan, kelulusan menjadi Sarjana bukan berarti berhenti mencari ilmu sebab ilmu Allah SWT sangat luas dan dalam. “Sebanyak apapun sumber daya yang dimiliki untuk menuliskan segala macam ilmu beserta cabangnya, tidak akan pernah cukup untuk menjelaskan luas dan dalamnya ilmu Allah SWT,” ujar Prof Edi.
Menurut Rektor, satu-satunya cara bagi seorang Sarjana untuk dapat menjaga dan membangun reputasi kesarjanaannya adalah dengan terus belajar. “Teruslah belajar dan kembangkan potensi diri agar menjadi sarjana yang unggul, berdaya saing tinggi dan bermanfaat bagi umat,” katanya.
Prof Edi meilai, pentingnya menuntut ilmu karena tantangan global sudah menanti para Sarjana. Saat ini, zaman telah mengubah lanskap kehidupan, zaman industri 4.0 telah menggerus kesempatan manusia untuk berkarya karena semuanya sudah digantikan oleh robotisasi dan internet. Sehingga, yang diperlukan adalah keluhuran akhlak dan nilai spiritiual dengan disertai penguasaan ilmu pengetahuan yang tinggi.
"Apalagi kalau dibekali dengan keterampilan tambahan berupa life skill, communication skill dan pengetahuan tambahan lainnya. Ilmu dapat diperoleh dari berbagai sumber pembelajaran dan anda tidak boleh jumud untuk menerima masukan tersebut,” kata Prof Edi.
Rektor berpesan agar para wisudawan dapat memberikan kontribusi melalui spirit 3M (mujahid, mujtahid, dan mujaddid) ketika berada di fase baru kehidupan saat berkarir dimanapun. Serta, berkhidmat baik di pemerintahan, swasta, badan internasional atau organisasi lainnya, atau bahkan menjadi wirausaha.
Lulusan Unisba, kata Prof Edi, mampu bersaing dan melalui segala aspek kehidupan karena sudah dicetak menjadi sarjana yang kompeten dan berakhlak. “Dimana pengalaman selama kuliah dapat menjadi bekal awal untuk mengarungi kehidupan ini. Jadi jangan takut gagal karena sesungguhnya kegagalan ada jika berhenti berusaha sebelum sukses," katanya.
Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wil IV, Dr M Samsuri, S.Pd MT IPU, mengapresiasi kontribusi Unisba sebagai salah satu elemen Pendidikan tinggi yang memiliki latar belakang sejarah yang cukup Panjang untuk membantu bangsa dan negara dalam mencerdaskan anak bangsa dan juga mendorong peningkatan daya saing SDM. Serta, melahirkan berbagai alumni yang memiliki karakter hebat di Republik Indonesia.
“Oleh karena itu sebagai perguruan tinggi yang memiliki sejarah pajang dan saat ini sebagai salah satu perguruan tinggi Unggul kami ingin Unisba memantapkan diri untuk menjadi perguruan tinggi yang selalu terdepan dalam ketaatan azas dan mutu,” paparnya.
Dr Samsuri mengatakan bahwa penentu kesuksesan bukan IPK, masa studi yang cetapa ataupun kemampuan teknis. Tapi, kemampuan untuk mengaktualisasikan diri di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan kerja.
Pada wisuda kali ini, lulusan terbaik dengan IPK tertinggi diraih oleh Isty Rizky Sofia dan Ratu Tasya Alieska dari Prodi Akuntansi FEB dengan IPK 3,98, sedangkan lulusan tercepat adalah Nadya Putri Arini dari Fikom dalam waktu 3 tahun 2 bulan 28 hari. Disamping itu lulusan termuda yaitu Stevia Zahra Rasyid Khoto dari Prodi Akuntansi FEB dalam usia 20 tahun 4 bulan 0 hari.