Rabu 13 Mar 2024 19:15 WIB

Bulog Kalbar Sebut Stok Gula Pasir Capai 200 Ton

Stok gula diharapkan membantu pengendalian harga di masyarakat.

Pekerja mempersiapkan dan memilah berbagai produk pangan  pesasanan konsumen di Gudang Ipanganan.com Bulog.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pekerja mempersiapkan dan memilah berbagai produk pangan pesasanan konsumen di Gudang Ipanganan.com Bulog.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Perum Bulog Kalbar menyebutkan stok gula pasir saat ini mencapai 200 ton atau mencukupi kebutuhan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kalbar Dedi Aprilyadi menyampaikan, stok gula tergantung permintaan konsumen lantaran gula merupakan produk komersial. "Jadi, tidak bisa kita prediksi karena ini skema komersial, tergantung permintaan konsumen. Namun, kita tetap selalu memperhatikan ketersediaan stok gulanya di Bulog," ujar Dedi di Pontianak, Kalbar, Rabu (13/3/2024).

Baca Juga

Ia menjelaskan, meski gula bukan penugasan, tapi bisa ikut membantu pengendalian harga di tengah masyarakat.

"Harga bisa terkendali dengan ketersediaan stok di pasar selalu tersedia termasuk dari Bulog," kata dia.

Saat ini, di Kota Pontianak, harga gula pasir di kisaran Rp 16.000–Rp 17.000 per kilogram atau relatif stabil.

Sepanjang 2024, Bulog Kalbar rutin melaksanakan operasi pasar (OP), baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pemerintah kota, kabupaten, dan provinsi. Dalam setiap pendistribusian beras dalam operasi pasar, Bulog juga mendistribusikan gula dan minyak goreng di setiap paket yang dijual murah kepada masyarakat.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras, Perum Bulog terus menggelontorkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Ia menjelaskan beras SPHP total yang sudah digelontorkan sepanjang 2024 sampai dengan 22 Februari mencapai 5.300 ton dari target 25.000 ton pada 2024.

"Setiap operasi pasar selain komoditas pokok yaitu beras, Bulog juga mempersiapkan paket dengan minyak goreng dan gula," kata dia.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement