Rabu 20 Mar 2024 13:54 WIB

Tidak Cantumkan Pengurangan Konsumsi Daging dalam Aksi Iklim, PBB Dikritik

PBB dinilai abaikan potensi protein nabati kurangi dampak emisi karbon peternakan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
PBB tidak mencantumkan pengungarangan konsumsi daging dalam peta jalan atasi krisis iklim.
Foto: Pickpik
PBB tidak mencantumkan pengungarangan konsumsi daging dalam peta jalan atasi krisis iklim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak dicantumkannya pengurangan konsumsi daging dalam usulan peta jalan PBB untuk mengatasi krisis iklim dan mengakhiri kelaparan merupakan hal yang membingungkan, demikian menurut para pakar. Mereka juga mengkritik laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) yang mengabaikan potensi protein nabati untuk mengurangi dampak peternakan terhadap lingkungan. 

Dalam sebuah makalah tanggapan yang dipublikasikan di jurnal Nature Food, para ahli mengatakan bahwa kegagalan FAO untuk memasukkan metodologi tentang bagaimana 120 aksi iklim yang didukungnya dipilih, atau daftar penelitian, adalah hal mengkhawatirkan dan mengejutkan.

Baca Juga

“Ini sangat mengejutkan: FAO tidak memasukkan salah satu intervensi paling jelas yang akan membantu memenuhi target lingkungan dan kesehatan,” kata Cleo Verkuijl, dari Stockholm Environment Institute AS dan salah satu dari delapan penulis makalah dari lembaga akademis di AS. Amerika, Belanda, dan Brazil.

“Yang juga sangat mengejutkan adalah fakta bahwa FAO sepenuhnya menolak protein alternatif. Padahal protein alternatif telah terbukti memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih kecil dibandingkan daging konvensional, namun FAO mengklaim, tanpa memberikan bukti, bahwa daging nabati memiliki nutrisi yang rendah,” tambah para ahli, dilansir The Guardian, Rabu (20/3/2024).