REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pasien Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair) kembali menjalani perawatan di gedung rumah sakit. Sebelumnya, ratusan pasien RS Unair harus dievakuasi ke tenda darurat karena dikhawatirkan kembali terjadinya gempa susulan. Dimana gedung RS Unair turut terdampak gempa Tuban, yang terjadi pada Jumat (22/3/2024).
"Pasien yang telah dievakuasi ke luar gedung, secara bertahap sejak sore (kemarin) telah dimasukkan kembali ke dalam kamar perawatan rumah sakit, dengan tetap mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi," kata Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair, Martha Kurnia, Sabtu (23/3/2024).
Martha membenarkan adanya bagian dari gedung RS Unair yang mengalami kerusakan akibat gempa Tuban. Yakni ditemukan adanya kerusakan nonstruktur di gedung Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI), tepatnya di sisi luar dan sambungan antarbagian. RSKI tersebut merupakan bagian dari RS Unair.
"Namun gedung RSKI selama ini lebih banyak dipakai untuk aktivitas riset, sehingga minim pasien," ujar Martha.
Martha menjelaskan, prosedur baku yang dilakukan RS Unair apabila terjadi gempa bumi adalah pasien dan semua pengunjung harus dievakuasi dari gedung rumah sakit. Evakuasi tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, terutama pada pasien.
Martha menegaskan, pihaknya telah melaksanakan penanganan sesuai SOP terkait musibah gempa yang terjadi, termasuk dengan mengamankan pasien serta pasien rentan, terutama bayi. "Tidak ada korban jiwa yang diakibatkan oleh bencana gempa bumi yang berdampak pada RS Unair," kata dia.