REPUBLIKA.CO.ID, GARUT----Kepolisian Resor Garut menginformasikan, jalur mudik lintas Limbangan-Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki risiko bahaya terjadinya kecelakaan lalu lintas saat turun hujan. Sehingga, pengendara harus hati-hati dengan tidak memacu cepat laju kendaraan.
"Betul jalur Limbangan berisiko bahaya saat turun hujan," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut Iptu Aang Andi Suhandi di Limbangan, Garut, Selasa (9/4/2024).
Aang mengatakan, satu hari sebelum Lebaran kondisi cuaca di sepanjang jalur nasional lintas Limbangan sampai Malangbong turun hujan sejak dini hari sampai pagi. Sehingga, menjadi perhatian khusus kepolisian untuk mengingatkan pengendara agar tetap hati-hati dan waspada.
Kondisi jalan tersebut, kata dia, memiliki dua lajur yang kondisinya jalan lurus, kemudian banyak tikungan, lalu tanjakan dan turunan, serta kondisi jalan licin saat turun hujan yang berisiko tinggi terjadi kecelakaan. "Kalau hujan jalannya menjadi licin," kata Aang Andi Suhandi.
Ia menyampaikan kondisi cuaca turun hujan itu tidak memungkinkan dilakukan sistem satu arah atau one way seperti yang biasa dijalankan sebelumnya untuk mengurai kendaraan dari Bandung, karena berisiko membahayakan keselamatan pengguna jalan.
"Situasinya diguyur hujan, kita tidak mengambil risiko cara bertindak one way karena dikhawatirkan keselamatan pengguna jalan ini sangat riskan, kita melaksanakan pengaturan secara manual saja," katanya.
Ia menyampaikan arus kendaraan dari arah Bandung menuju Tasikmalaya masih terpantau ramai, jajarannya terus siap siaga di pos pengamanan maupun pengaturan di sepanjang jalur itu.
Terutama, kata dia, pengaturan arus lalu lintas diprioritaskan di jalur rawan macet yakni kawasan Pasar Limbangan, Bandrek, Lewo, dan Malangbong karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat.
"Arus lalu lintas dari jalur Limbangan-Malangbong untuk sementara masih terkendali, ada pun kemeriahan terjadi di Pasar Limbangan, Lewo dan Malangbong ini karena ada aktivitas masyarakat," katanya.
Jalur Limbangan-Malangbong tersebut merupakan jalur nasional yang menghubungkan Kabupaten Bandung dengan Tasikmalaya, kemudian kota lainnya di Priangan Timur, maupun lintas provinsi ke wilayah Jawa Tengah.