REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pada Selasa (9/2/2024), Hamas menilai proposal gencatan senjata yang diajukan Israel lewat mediator Qatar dan Mesir telah gagal menemui tuntutan mereka. Namun, Hamas tetap mengevaluasi proposal itu dan tetap mengomunikasikannya kepada mediator.
Seperti dikutip Reuters, baik Israel dan Hamas mengirim tim negosiasi pada Ahad (7/2/2024) ke Kairo. Di mana dalam perundingan itu juga terlibat mediator dari Qatar dan Mesir, serta Direktur CIA William Burns. Keterlibatan Burns dinilai sebagai bagian dari upaya Amerika Serikat menekan Israel agar segera menyelesaikan negosiasi setelah enam bulan perang berlangsung di Gaza.
Namun, pejabat senior Hamas Ali Baraka kepada Reuters, mengatakan, "Kami menolak proposal terbaru dari Israel. Biro politik Hamas telah menggelar rapat dan memutuskan."
Masih kepada Reuters, pejabat Hamas lain yang berbicara secara annim mengatakan, bahwa tidak ada kemajuan dari perundingan di Kairo. “Tidak ada perubahan dari sikap Israel, sehingga tidak ada perkembangan dari negosiasi di Kairo," ujarnya.
Dalam perundingan itu, Israel menginginkan negosiasi atas pertukaran tahanan dan sandera, di mana mereka akan melepaskan tahanan Palestina sementara Hamas melepaskan sandera yang kini berada di Gaza. Namun, Israel menegaskan tidak akan menghentikan serangan di Gaza sampai militer mereka masuk ke Rafah.