Rabu 17 Apr 2024 05:18 WIB

Doa Mudik ke Kampung dan Kembali ke Perantauan

Doa merupakan wasilah seorang Muslim mendapatkan rezeki.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi berdoa.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi berdoa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menikmati momen bersama keluarga selama libur mudik hari Raya Idul Fitri, ribuan warga kini memulai perjalanan kembali ke perantauan untuk kembali bekerja. 

Meskipun dipenuhi dengan kenangan manis dan kebersamaan, para pemudik tidak melupakan pentingnya berdoa untuk keselamatan di perjalanan mereka.

Baca Juga

Berikut doa yang bisa diamalkan ketika akan melakukan perjalanan:

Pertama, mengucapkan takbir sebanyak tiga kali

Takbir merupakan lafadz Allahu Akbar.

Kedua, disambung dengan mengucapkan doa

سُبْحانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنا هذا وَما كُنَّا لَهُ مُقْرِنِين، وَإِنَّا إِلى رَبِّنَا لَمُنقَلِبُون

 

Subhanalladzi sakharalana hadza wa kunna lahu muqriniin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun. 

Maha Suci Dia yang telah menyerahkan hal ini kepada kami, namun kami tidak mampu melakukannya. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kitalah kita kembali. 

Berdoa sebelum perjalanan juga merupakan wujud dari rasa syukur umat Muslim atas kesempatan untuk melakukan perjalanan tersebut.

Untuk itu, sebelum melakukan perjalanan umat Muslim dianjurkan membaca doa keluar rumah yang berbunyi:

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ

 

Bismillahi tawakkaltu ‘alallah laa hawla wa laa quwwata illa billah.

Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada-Nya, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Nya). 

Berdoa sebelum perjalanan adalah tindakan yang bertujuan untuk meminta perlindungan dan keselamatan selama di perjalanan. Perjalanan setelah mudik seringkali melibatkan perjalanan jauh dengan kondisi jalan yang tidak selalu aman, lalu lintas yang padat, dan faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

Dengan demikian, berdoa sebelum berangkat, kita memohon kepada Tuhan agar memberikan perlindungan atas segala bahaya yang mungkin mengancam selama perjalanan, serta meminta agar perjalanan kita berjalan lancar dan aman sampai tujuan.

Sebab, setiap urusan yang dilalui oleh setiap manusia sudah seharusnya melibatkan Allah agar senantiasa dilindungi dan selalu mendapat keberkahan dalam setiap perjalanannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement