REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama Ramadhan, waktu tidur biasanya berubah karena harus bangun lebih awal untuk sahur serta beribadah hingga malam hari. Ketua Umum Terpilih PP Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menyebut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan pola tidur ke kondisi normal.
"Kalaupun terjadi gangguan tidur karena pola tidur yang kurang pas, hal itu bisa disiasati dengan gizi dan relaksasi dalam waktu tiga sampai lima hari," kata Hermawan dalam wawancara melalui aplikasi layanan pesan pada Rabu (17/4/2024).
Hermawan mengemukakan memang ada masa transisi menuju pola tidur di luar Ramadhan. Ia pun menganjurkan melakukan relaksasi selama beberapa hari untuk mengembalikan pola tidur setelah bulan Ramadhan.
"Pada masa transisi tersebut biasakan untuk istirahat pada pukul delapan atau sembilan kalau memang tidak ada kepentingan lain untuk begadang atau beraktivitas pada malam hari," ujar lulusan Universitas Indonesia itu.
Hermawan menyarankan orang yang baru beristirahat pada tengah malam untuk secara bertahap mengubah kebiasaan agar bisa tidur malam lebih awal. Lalu, apa lagi yang bisa dilakukan?