REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei berterimakasih pada angkatan bersenjata Iran atas serangan mereka ke Israel bulan ini. Kantor berita Iran melaporkan Khamenei mengatakan Iran menunjukkan kekuatannya terlepas dari berapa banyak target yang diserang.
Dalam serangan langsung pertama Iran ke Israel itu Teheran melepaskan lebih dari 300 drone dan rudal, pada Ahad (14/4/2024) lalu. Serangan tersebut merupakan serangan balasan atas serangan Israel ke kantor konsulat Iran di Suriah pada 1 April lalu.
Sebagian besar rudal dan drone ditembak jatuh Israel dan sekutu. Serangan itu hanya menimbulkan sedikit kerusakan di Israel. "Berapa banyak rudal yang diluncurkan dan berapa banyak yang mencapai sasaran bukan persoalan utama, yang terpenting Iran menunjukkan kekuatannya selama operasi tersebut," kata Khamenei, Ahad (21/4/2024).
Pada Jumat (19/4/2024) lalu terdengar suara ledakan di Kota Isfahan, Iran. Sumber-sumber mengatakan ledakan itu merupakan serangan Israel. Teheran mengecilkan peristiwa tersebut dan mengatakan tidak berencana membalasnya, respon yang kemungkinan langkah untuk mencegah meluasnya konflik.
"Dalam operasi terbaru, angkatan bersenjata berhasil meminimalisir biaya dan memaksimalkan hasil," tambah Khamenei. Ia meminta pejabat militer Iran untuk terus "mengejar tanpa henti inovasi militer dan mempelajari taktik-taktik musuh." Pada Jumat, (19/4/2024), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan Teheran menyelidiki serangan ke Kota Isfahan.
Ia menambahkan, sejauh ini belum terbukti suara ledakan itu berhubungan dengan Israel dan ia meremehkan serangan tersebut. Kepada NBC News, Amirabdollahian mengatakan drone tersebut lepas landas dari dalam wilayah Iran dan terbang sejauh beberapa ratus meter sebelum akhirnya dijatuhkan.
"Mereka lebih mirip mainan yang dimainkan anak-anak kita, bukan pesawat tak berawak," kata Amirabdollahian.