REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pengawas Indonesian Tour Leasers Association (ITLA), Tetty Ariyanto, memaparkan beberapa hal jika berencana melakukan perjalanan wisata halal untuk pertama kalinya ke Amerika Serikat. Hal mendasar seperti visa hingga mempersiapkan kondisi tubuh untuk menembus ruang waktu yang jauh harus benar-benar diperhatikan.
"Kalau mau ke Amerika, yang pertama harus dipersiapkan adalah durasi terbangnya lama lebih dari 12 jam. Jadi di pesawat harus bersiap diri untuk supaya nggak bosan, harus ada aktivitas," ungkap Tetty saat ditemui Republika.co.id dalam diskusi bertema "Exploring Muslim-friendly Travel in USA", di Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Selain itu, perlu diketahui juga bahwa zona waktu antara Indonesia dan Amerika Serikat juga berbeda, sehingga akan memengaruhi metabolisme tubuh. Tetty juga mengingatkan agar pelancong tahu negara bagian mana yang hendak didatangi untuk berwisata halal.
"Amerika itu besar banget, ada 50 negara bagian. Kalau dari Barat, mau nggak mau itu Los Angeles, San Fransisco, atau Seattle. Kalau dari Timur, gateway-nya bisa dari Boston, New York, atau Philadelphia," ucap Tetty.
Karena perjalanan ke Amerika Serikat jauh, maka ongkosnya pun juga lumayan besar, sehingga ini juga menjadi hal yang harus dipersiapkan. Visa juga menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Jika berhasil mendapat visa Amerika Serikat itu bisa berlaku selama lima tahun, meskipun ini bergantung pada diskresi kedutaan.
Untuk rekomendasi destinasi wisata halal, Tetty merekomendasikan wilayah-wilayah di pantai Timur dan Barat karena banyak imigran Muslim di sana. Di sana, banyak Muslimah berhijab.
"Yang mungkin agak kurang imigrannya itu di bagian tengah ya. Jadi mungkin yang baik di pinggiran, kalau nggak Barat, Timur, itu dulu sih," ungkap dia.