Jumat 26 Apr 2024 13:21 WIB

Kepala Digunduli, Tiktoker Galih Loss: Saya Minta Maaf kepada Seluruh Umat Muslim

Tiktoker Galih Loss meminta maaf kepada seluruh umat muslim terkait kasus penistaan.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Tersangka Galih Loss (tengah) dihadirkan saat keterangan pers. Tiktoker Galih Loss meminta maaf kepada seluruh umat muslim terkait kasus penistaan.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Tersangka Galih Loss (tengah) dihadirkan saat keterangan pers. Tiktoker Galih Loss meminta maaf kepada seluruh umat muslim terkait kasus penistaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polda Metro Jaya menampilkan tiktoker Galih Loss tersangka kasus dugaan penistaan agama saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Pria bernama Galih itu mengenakan kemeja tahanan warna orenge dengan kepala yang sudah digunduli atau botak. Dalam kesempatan itu dia mengaku menyesal dan meminta maaf.

"Saya di sini ingin meminta maaf kepada seluruh umat muslim atas kejadian yang telah saya buat dan membuat kegaduhan di sosial media. Sekali lagi saya memohon maaf yang sebesar-besarnya, mungkin itu saja dari saya," kata Galih saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (26/4/2024).

Baca Juga

Lanjut Galih, dikatakannya tujuannya dirinya membuat konten berunsur SARA yang melecehkan umat beragama hanya untuk memberikan hiburan saja. Namun dia menampik membuat konten kontroversial tersebut agar bisa terkenal. Dengan adanya kejadian ini, dia berjanji tidak akan mengulang lagi membuat konten yang menistakan agama.

"(Tujuannya) untuk menghibur. Enggak (untuk viral). Saya menyesali seluruh kejadian tersebut dan saya berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut," pungkasnya.  

Dalam kasus ini Galih ditangkap pada hari Senin (22/4/2024) malam atas dugaan penistaan agama yang diunggah dalam akun media sosial tiktok bernama Galihloss3. Pada video yang diunggah itu, dia melakukan dialog dengan seorang anak di bawah umur. Lalu, dia bertanya terkait hewan yang dapat membaca mengaji.

"Apa, ya, Bang? Paus? Pa Ustaz?" jawab anak tersebut.

Kemudian Galih terus memberikan kesempatan menjawab pada bocah laki-laki itu. Namun, anak tersebut tampak menyerah karena tak kunjung mendapatkan jawaban.

"Selain paus apa? Kira-kira apa?" tanya Galih.

"Apa, ya, ora tahu (tidak tahu), mo**** kali, ya, Bang," kata anak tersebut.

Pada Galih pun pada akhirnya memberikan jawaban kepada anak itu. Sehingga anak tersebut akhirnya menjawab hewan yang dimaksud Galih adalah serigala. Namun jawabannya dianggap melecehkan kalimat taawudz.

"Auuuuudzubillahiminasyaitonirojim. Bener, ga? Hewan apa itu berarti?" kata Galih.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement