Sabtu 27 Apr 2024 07:05 WIB

Teleskop James Webb Temukan Galaksi di Alam Semesta Awal Tumbuh dengan Sangat Cepat

Kosmos diketahui tidak seberat akan dan sekacau yang diperkirakan di masa lalu.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Friska Yolandha
Dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST), para ilmuwan telah menemukan bahwa galaksi-galaksi awal di alam semesta pasti tumbuh jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.
Foto: nasa
Dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST), para ilmuwan telah menemukan bahwa galaksi-galaksi awal di alam semesta pasti tumbuh jauh lebih cepat dari yang diperkirakan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST), para ilmuwan telah menemukan bahwa galaksi-galaksi awal di alam semesta pasti tumbuh jauh lebih cepat dari yang diperkirakan. Ditambah lagi, tim yang sama juga menemukan bahwa 10 miliar tahun yang lalu, kosmos tidak berantakan dan kacau seperti yang diperkirakan sebelumnya. 

Tim internasional yang pimpin oleh peneliti dari Durham University, Inggris Raya (UK) mencapai kesimpulan ini dengan menemukan bukti struktur yang disebut “star bars” yang terbentuk di galaksi yang ada hanya beberapa miliar tahun setelah Big Bang. 

Star bars adalah wilayah memanjang dengan kepadatan bintang meningkat yang ditemukan di jantung galaksi spiral seperti Bima Sakti dan galaksi cakram lainnya. Saat terbentuk star bars mendorong gas menuju jantung galaksi masing-masing, sehingga mengatur kelahiran bintang. Kehadiran struktur-struktur central bars ini menunjukkan bahwa sebuah galaksi telah memasuki fase yang lebih tenang dan matang. 

Zoe Le Conte, ketua tim dan peneliti di Durham University, dalam sebuah pernyataan, mengungkapkan galaksi-galaksi di alam semesta awal berkembang jauh lebih cepat dari yang kita duga. 

“Ini benar-benar kejutan karena Anda mungkin memperkirakan alam semesta pada tahap ini akan sangat bergejolak, dengan banyak tabrakan antar galaksi dan banyak gas yang belum berubah menjadi bintang,” ujar Conte, dilansir Space, Jumat (26/4/2024). 

“Namun berkat JWST, kita melihat banyak bars  ini jauh lebih awal dalam kehidupan alam semesta, yang berarti bahwa galaksi-galaksi berada pada tahap yang lebih stabil dalam evolusinya dibandingkan yang diperkirakan sebelumnya. Ini berarti kita harus menyesuaikan pandangan kita tentang evolusi galaksi awal.” 

Mengunjungi bar untuk JWST

Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan mengunjungi bar dalam sejarah awal 13,8 miliar tahun sejarah alam semesta. Teleskop luar angkasa Hubble juga menyaksikan fitur-fitur ini, namun mata yang mengorbit di alam semesta hanya bisa bergerak sejauh delapan miliar hingga sembilan miliar tahun yang lalu. 

Tetapi, peningkatan sensitivitas dan rentang panjang gelombang JWST telah memperpanjang pengamatan tersebut setidaknya hingga 1 miliar tahun ke depan. Hal ini mengungkap pembentukan bar di galaksi yang terlihat antara delapan miliar dan 11,5 miliar tahun yang lalu. 

Dari 368 galaksi cakram....

 

Faktanya, dari 368 galaksi cakram yang dipertimbangkan tim untuk penelitian ini, 20 persen sudah memiliki bars. Jumlah ini dua kali lipat dari jumlah yang diamati oleh Hubble 

“Kami menemukan bahwa terdapat lebih banyak bars di alam semesta awal dibandingkan yang ditemukan sebelumnya dalam studi Hubble, yang menyiratkan bahwa evolusi galaksi yang digerakkan oleh bar telah terjadi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya,” kata anggota tim dan ilmuwan Durham University Dimitri Gadotti.

Semakin jauh ke masa lalu tim melihat JWST, semakin sedikit struktur-struktur bar yang mereka amati di galaksi. Mereka percaya hal ini mungkin terjadi karena galaksi-galaksi pada tahap awal alam semesta belum terbentuk dengan baik. 

Alternatifnya adalah bar yang lebih pendek lebih umum ditemukan di galaksi-galaksi yang lebih awal. Bahkan kekuatan observasi JWST yang mengesankan tidak cukup untuk melihat bars pendek ini di galaksi-galaksi awal. 

Dengan hasil ini, tim sekarang ingin menggunakan JWST untuk mengintip lebih jauh ke masa kosmik, melihat ke belakang sejauh 12,2 miliar tahun yang lalu. Hal ini dapat mengungkap apakah pertumbuhan bar merupakan hal yang umum terjadi hanya 1,6 miliar tahun setelah Big Bang. 

“Simulasi-simulasi alam semesta sekarang perlu dicermati untuk melihat apakah kita mendapatkan hasil yang sama dengan pengamatan yang kita lakukan dengan JWST,” Gadotti menyimpulkan. “Kami harus berpikir di luar apa yang kami pikir kami ketahui.”

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement