Kamis 18 Jan 2024 20:39 WIB

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua dan Terjauh di Alam Semesta

Lubang hitam yang baru ditemukan oleh JWST ini terletak di sebuah galaksi tua GN-z11.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Friska Yolandha
Teleskop Luar Angkasa James Webb atau JWST baru saja menemukan lubang hitam paling jauh dan paling tua yang pernah terlihat oleh manusia.
Foto: NASA/CXC/INAF/P. Tozzi et al./NAOJ/NINS/STScI
Teleskop Luar Angkasa James Webb atau JWST baru saja menemukan lubang hitam paling jauh dan paling tua yang pernah terlihat oleh manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teleskop Luar Angkasa James Webb atau JWST baru saja menemukan lubang hitam paling jauh dan paling tua yang pernah terlihat oleh manusia. Temuan ini dapat menjadi langkah penting bagi manusia untuk memahami mekanisme yang membuat lubang hitam bisa berkembang hingga sangat besar.

Lubang hitam yang baru ditemukan oleh JWST ini terletak di sebuah galaksi tua bernama GN-z11. GN-z11 merupakan galaksi terjauh yang berhasil diidentifikasi oleh manusia. Galaksi ini terbentuk sekitar 13,4 miliar juta tahun yang lalu, atau sekitar 400 juta tahun setelah Big Bang.

Baca Juga

Lubang hitam yang ditemukan di galaksi GN-z11 oleh JWST memiliki ukuran enam juta kali lebih besar dibandingkan matahari. Lubang hitam ini juga tampak "menyantap" materi yang ada di sekitarnya dengan kecepatan lima kali lebih tinggi dibandingkan batas yang seharusnya menurut teori.

"Masih terlalu dini bagi alam semesta untuk melihat lubang hitam sebesar ini, jadi kami harus mempertimbangkan cara lain dalam pembentukan (lubang hitam)," jelas ketua tim peneliti dari Departemen Ilmu Fisika di University of Cambridge, Robert Maiolino, seperti dilansir //Space// pada Kamis (18/1/2024).

Maiolino menjelaskan bahwa ukuran lubang hitam yang sangat besar di GN-z11 ini kemungkinan berkaitan dengan usia galaksi yang sudah sangat tua. Seperti diketahui, galaksi-galaksi yang paling awal terbentuk di alam semesta cenderung sangat kaya akan gas.

"Jadi galaksi-galaksi ini seperti prasmanan bagi lubang hitam," ungkap Maiolino.

Ukuran raksasa dari berbagai lubang hitam yang terbentuk saat alam semesta masih berusia di bawah satu miliar tahun kerap bersinggungan dengan teori pembentukan lubang hitam yang ada saat ini. Alasannya, untuk mencapai massa jutaan atau bahkan miliaran kali lebih besar dibandingkan matahari akan membutuhkan waktu miliaran tahun menurut teori saat ini.

"Rasanya seperti melihat sebuah keluarga yang sedang berjalan bersama dengan dua anak remaja setinggi 183 cm sekaligus memiliki dua balita setinggi 183 cm," tambah peneliti John Reagan dari Maynooth University.

Saat melihat keluarga seperti ini, orang-orang pasti bertanya-tanya mengapa balita bisa memiliki tubuh setinggi itu. Hal ini pula yang dirasakan oleh para ilmuwan ketika menemukan lubang hitam yang berukuran sangat besar seperti lubang hitam di GN-z11.

Satu hal yang cukup diyakini oleh para ilmuwan adalah keberadaan lubang hitam raksasa tersebut bertanggung jawab atas kondisi GN-z11. Seperti diketahui, lubang hitam tersebut "memakan" materi di sekitarnya. Kondisi ini dinilai dapat menghambat pertumbuhan galaksi induknya sendiri, yaitu GN-z11. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement