REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atase Militer Iran Kolonel Mohammad Reza Movahhed menyatakan, peralatan strategis menjadi prioritas rencana pengembangan angkatan bersenjata negaranya di tengah ancaman serangan dari negara lain.
"Hari ini, doktrin pertahanan tidak didasarkan pada perang, tetapi strategi pertahanan aktif, dan kami tidak akan membiarkan negara mana pun mengincar kami, dan kami akan menghadapi semua musuh," kata Movahhed dalam perayaan Hari Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran di Jakarta, Senin, (29/4/2024).
Di tengah konflik yang sedang terjadi antara Iran dengan Israel, Movahhed mengatakan bahwa perkembangan militer. Terutama yang berkaitan dengan peralatan strategis menjadi prioritas dari rencana Angkatan Bersenjata Iran.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa produksi, penyimpanan dan penggunaan senjata pemusnah massal tidak termasuk di dalam doktrin pertahanan Iran. Sebaliknya, Iran meyakini pentingnya hubungan persaudaraan dan persahabatan dengan negara-negara di dunia, terutama dengan negara-negara tetangga dan negara-negara Muslim.
Untuk itu, Iran mendorong pengembangan kerja sama yang lebih baik dengan negara-negara tersebut, termasuk dengan Indonesia. "Sejumlah agenda di bidang pertahanan-militer yang telah dilakukan antara Iran dan Indonesia merupakan bukti dari tekad angkatan bersenjata Iran untuk meningkatkan hubungan timbal balik dalam berbagai bidang dengan negara sahabat sekaligus saudara, Indonesia," kata Movahhed.
"Seiring dengan membaiknya hubungan politik dan ekonomi antara Iran dan Indonesia, kerja sama pertahanan-militer juga harus lebih dikembangkan," katanya menambahkan.