Dengan JWST, para ahli berhasil mengonfirmasi bahwa air hanya menguap di sisi terang planet WASP-43b. Akan tetapi, sisi terang ini tidak memiliki awan. Awan yang tinggi dan tebal hanya ditemukan pada sisi gelap planet WASP-43b.

Mereka juga berhasil mengonfirmasi keberadaan angin berkekuatan besar di sekitar khatulistiwa planet WASP-43b. Angin berkekuatan besar ini membuat gas dari sisi gelap dan terang planet WASP-43 jadi bercampur.

Selain itu, tim peneliti berhasil menemukan fakta bahwa sisi terang WASP-43b memiliki suhu yang cukup tinggi untuk melelehkan besi, yaitu mencapai 2.282 derajat Fahrenheit atau 1.250 derajat Celsius. Sedangkan sisi gelap WASP-43b memiliki suhu yang "lebih dingin" yaitu 1.112 derajat Fahrenheit atau sekitar 600 derajat Celsius.

"JWST membawa perubahan besar dalam studi yang mempelajari atmosfer eksoplanet, dan dalam waktu kurang dari dua tahun operasi ilmiah kami telah mempelajari banyak hal," ujar peneliti dari Open University, Joanna Barstow.