Rabu 08 May 2024 05:30 WIB

Sindir Presidential Club Gagasan Prabowo, PDIP: Yang Penting Klub dengan Rakyat

Prabowo menilai bahwa selama ini tidak ada yang namanya mantan presiden.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat menghadiri halal bihalal di Kantor DPN Barikade 98, di Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Foto: dok istimewa
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat menghadiri halal bihalal di Kantor DPN Barikade 98, di Jakarta, Selasa (7/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyiratkan tak menyetujui pembentukan presidential club yang digagas Prabowo Subianto. Menurutnya, kelembagaan yang ada adalah eksekutif.

"Tidak ada pembahasan terkait hal-hal tersebut (presidential club). Kelembagaan kita adalah ada kepresidenan, eksekutif, ada eksekutif, kemudian kekuasaan peradilan, tapi di atas segalanya adalah kekuasaan rakyat," ujar Hasto kepada wartawan di Kantor Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Barikade '98, Jakarta, Selasa (7/5/2024).

Baca Juga

Partai berlambang kepala banteng itu memilih fokus saja terhadap negara ini ke depan, ketimbang memikirkan pembentukan presidential club. Sebab, Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan yang harus diselesaikan.

"Fokus saja bahwa presiden menerima mandat yang sangat penting untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa dan negara, dan juga untuk membangun masa depan. Itu yang menjadi prioritas, klub yang terpenting adalah klub dengan rakyat," ujar Hasto.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengatakan wacana pembentukan presidential club sudah dibahas lama oleh Prabowo bersama kader partai politiknya. Bahkan, Menteri Pertahanan itu sudah menyampaikan gagasan tersebut sejak 2014.

Ia menjelaskan, Prabowo menilai selama ini tidak ada yang namanya mantan presiden. Sehingga presiden-presiden terdahulu perlu dimintai pendapatnya terkait arah masa depan Indonesia.

"Ini harus dimintai pendapatnya, karena kan untuk mengonfirmasi, untuk menanyakan kebijakan-kebijakan yang pernah diambil. Tempat yang paling tepat adalah orang top leader yang merumuskannya di waktu yang lalu," ujar Habiburokhman di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/5/2024).

"Jadi ini (presidential club) sangat-sangat serius," ujarnya menambahkan.

Prabowo juga memiliki hubungan yang baik dengan Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo (Jokowi). Khusus dengan Megawati, Habiburokhman menyebut hubungannya dengan Prabowo memiliki prospek yang baik.

"Kalau temen-temen menanyakan khusus dengan Ibu Megawati, banyak hal yang tidak bisa saya sampaikan secara detail dan terbuka dulu. Tapi secara umum hubungannya baik banget dan secara prospeknya baik banget," ujar Habiburokhman.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement