Ahad 12 May 2024 00:03 WIB

AstraZeneca Berhenti Produksi Vaksin Covid-19, Orang yang Pernah Disuntik Perlu Khawatir?

Vaksin Covid-19 AstraZeneca bisa picu trombosis dengan sindrom trombositopenia.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca timbulkan efek samping langka berupa trombosis dengan sindrom trombositopenia.
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca timbulkan efek samping langka berupa trombosis dengan sindrom trombositopenia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- AstraZeneca telah menghentikan produksi vaksin Covid-19 dan tidak akan lagi membuat atau mendistribusikannya. Alasannya karena pandemi telah berakhir.

Pengumuman ini muncul setelah heboh efek samping langka terkait vaksin AstraZeneca dengan merek Covishield dan Vaxzevria. Namun, perusahaan mengatakan alasan pemberhentian produksi karena permintaan rendah dan ada begitu banyak vaksin lain di pasaran saat ini.

Baca Juga

Ini adalah tanda lain bahwa wabah akan menjadi sejarah setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global sudah berakhir tahun lalu. Vaksin Oxford-AstraZeneca adalah vaksin kedua yang diluncurkan ke publik setelah Inggris menjadi negara pertama yang mulai menggunakan vaksin Pfizer pada Desember 2020.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menganjurkan berhenti memakai vaksin tersebut karena dianggap berisiko bagi kaum muda dan Pfizer lebih cocok sebagai booster bagi orang lanjut usia. Profesor Adam Finn dari Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi mengatakan, saat ini ada situasi yang sangat berbeda dengan hampir semua orang di masyarakat yang kebal terhadap virus corona, Sehingga kebutuhan akan vaksin ini semakin berkurang.