Jumat 17 May 2024 15:23 WIB

Wali Kota Surabaya Tegaskan Larangan Tur Studi Siswa ke Luar Daerah

Dispendik Surabaya mengimbau sekolah mengadakan kegiatan di dalam kota.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Irfan Fitrat
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Foto: Dokumen
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA — Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Eri Cahyadi, menegaskan larangan kegiatan tur studi (study tour) atau karyawisata ke luar daerah bagi siswa SD dan SMP. Diharapkan pihak sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan siswa tetap di dalam kota.

Larangan itu disebut didasari komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi semua siswa. Kegiatan tur studi ke luar daerah, yang dapat membebani orang tua siswa, dinilai tidak sejalan dengan komitmen tersebut. “(Larangan itu) sudah dari dulu. Kebijakannya tidak pernah berubah ya,” kata Eri, Jumat (17/5/2024).

Baca Juga

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, dinasnya akan mengeluarkan surat edaran terkait alternatif kegiatan perpisahan siswa. Pihak sekolah diimbau tetap melaksanakan kegiatan di Kota Surabaya.

“Bentuknya bisa di sekolah atau mungkin bisa pergi, tapi dalam kota saja. Contoh, misal anak-anak wisata ke (kawasan) mangrove, kan banyak spot-spot wisata kita,” ujar Yusuf.

Yusuf mengatakan, imbauan tersebut bukan untuk membatasi kreativitas sekolah, tetapi untuk memastikan kegiatan tidak membebani orang tua siswa. “Mestinya semua harus bisa memahami itu. Surat edaran Dispendik keluar sebelum liburan, segera,” kata dia.

Koordinator Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Surabaya Cipto Wardoyo menyatakan, SMP negeri di Surabaya sudah beberapa tahun terakhir tidak mengadakan kegiatan tur studi ke luar daerah. “Selama ini memang untuk (sekolah) negeri itu tidak pernah mengadakan kegiatan tur ke luar kota,” kata dia.

Menurut Cipto, beberapa tahun terakhir, bentuk perpisahan siswa yang dilakukan SMP negeri di Surabaya lebih banyak berupa ajang kreativitas. Misalnya berupa panggung hiburan, yang menampilkan bakat dan minat para siswa. “Misalkan, penampilan kelas 9A, 9B, itu sebagai bentuk kenangan anak-anak selama sekolah tiga tahun di sekolah tersebut,” ujar dia.

Cipto juga mengatakan, MKKS SMP Negeri Kota Surabaya akan selalu berkoordinasi dengan sekolah-sekolah untuk memastikan imbauan itu dipatuhi. Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan kegiatan perpisahan yang berkesan dan bermanfaat bagi para siswa.

“Kami akan selalu koordinasi, sekolah mana yang mengadakan apa dan sebagainya. Selama ini, alhamdulillah, di wilayah-wilayah kami terpantau tidak melaksanakan kegiatan study tour,” kata Cipto.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement