Kamis 23 May 2024 05:49 WIB

Sekali Tembak, Dua Tentara Batalyon Paling Brutal Israel Tumbang

Pasukannya berjatuhan, Israel terus tambah kekuatan di Jalur Gaza.

Red: Fitriyan Zamzami
Tentara dari Batalyon Netzah Yehuda, pasukan paling brutal Israel, sedang beroperasi di Jalur Gaza.
Foto:

IDF sebelumnya mengkonfirmasi pada 19 Mei bahwa dua tentara tewas dan empat lainnya terluka dalam konfrontasi dengan Perlawanan Palestina di Jalur Gaza. Menurut IDF, dua sersan dari Brigade Givati ​​itu tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza selatan.

Tentara juga mengakui bahwa seorang perwira dan dua tentara lainnya dari Brigade Givati ​​terluka parah, bersama dengan seorang prajurit cadangan dari Batalyon Teknik Wilayah Utara Jembatan 5832, di Jalur Gaza selatan. Pada 18 Mei, militer pendudukan Israel mengakui kematian seorang tentara Israel selama konfrontasi di Gaza utara.

Terus berjatuhannya tentara Israel itu memicu dikirimkannya brigade tambahan ke Jalur Gaza. Militer Israel mengumumkan bahwa Brigade Nahal telah dikerahkan ke Rafah, bergabung dengan Divisi 162 yang telah beroperasi di kota di Jalur Gaza selatan sejak awal bulan ini. 

Nahal kini menjadi brigade IDF kelima yang beroperasi di Rafah, setelah brigade 401, Givati, Commando dan Negev. Militer mengatakan mereka sekarang beroperasi di lingkungan Rafah di Brazil dan Shabura, mengikuti “informasi mengenai target teror di daerah tersebut.” 

IDF mengeklaim bahwa operasi di Rafah dilakukan dengan “cara yang akurat… sambil sebisa mungkin mencegah kerugian terhadap penduduk sipil, setelah warga sipil mengevakuasi daerah tersebut.” Menjelang serangan baru yang lebih dalam ke Rafah, IDF mengatakan pihaknya melancarkan gelombang serangan jet tempur terhadap sasaran Hamas di wilayah tersebut.

Laporan dari lapangan menunjukkan bahwa klaim penyerangan dengan mencegah kerugian warga sipil tersebut omong kosong belaka. 

Kantor berita WAFA melansir, pasukan penjajahan Israel melakukan enam pembantaian dalam 24 jam terakhir di Jalur Gaza yang diblokade. Serangan-serangan itu menewaskan 62 warga Palestina dan melukai 138 lainnya, menurut sumber medis.

Mereka mengatakan bahwa angka ini adalah jumlah korban jiwa dan korban warga Palestina yang dilarikan ke rumah sakit. Ratusan korban lainnya masih tergeletak di bawah reruntuhan dan di jalanan, sementara tim penyelamat dan pertahanan sipil masih belum dapat menjangkau mereka.

photo
BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

Diadili di hadapan Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 35.709 warga Palestina dan melukai lebih dari 79.990 lainnya.

Selain itu, setidaknya 7.000 orang belum ditemukan, diperkirakan syahid di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di bagian selatan yang padat penduduknya, dekat perbatasan dengan Mesir. 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement