Senin 27 May 2024 13:33 WIB

Lapangan Kerja Terbatas di Subang, Penyebab Warga Memilih Jadi Pekerja Migran

Pemkab Subang harus terus membuka lapangan pekerjaan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Sejumlah pekerja migran Indonesia (PMI) (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Sejumlah pekerja migran Indonesia (PMI) (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lapangan pekerjaan di Kabupaten Subang yang terbatas, dinilai menjadi penyebab, terjadinya peningkatan pengangguran yang tinggi.

“Masalah utama di Kabupaten Subang adalah soal ketersediaan lapangan pekerjaaan yang sedikit dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja," Bakal calon Bupati Subang Letkol (purn) Mochamad Lukmantias Amin melalui keterangan resmi yang diterima, Senin (27/5/2024).

Baca Juga

Ia mengatakan Pemkab Subang harus terus membuka lapangan pekerjaan terlebih Subang merupakan daerah industri. Namun begitu, Lukman tetap mewanti-wanti agar Pemkab Subang tetap mempertahankan sebagai daerah lumbung padi. "Keduanya harus berjalan secara beriringan dan tidak merugikan," kata dia yang merupakan putra daerah Subang.

Dengan perkembangan industri di Subang, ia pun berharap agar menyerap tenaga lokal. Masyarakat sekitar industri dapat diberdayakan dan diberi pelatihan dan ditempatkan sebagai pekerja. Ia menuturkan keterlibatan masyarakat sekitar pun dapat meminimalkan gangguan keamanan di sekitar. Selain itu, keterbatasan pekerjaan membuat sebagian masyarakat lebih memilih menjadi pekerja migran.

Lukmantias pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendorong agar penyerapan tenaga lokal dapat terealisasi terus. Ia pun mengajak seluruh pihak untuk melakukan inovasi di bidang pertanian. "Bicara industrialisasi maka penyerapannya adalah konten lokal dari mulai ring satu yang terdekat, ring dua dan ring tiga," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement