Selasa 28 May 2024 15:05 WIB

Baznas Bazis DKI Berikan Paket Sembako untuk Panti Sosial Bina Grahita Kalideres

Keterbatasan fisik bukan menjadi halangan untuk warga binaan semangat berkarya.

Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Indonesian Disability Institute (INDISI) melakukan pemberdayaan disabilitas di salah satu panti sosial yaitu Panti Sosial Bina Grahita Kalideres.
Foto: Baznas Bazis
Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Indonesian Disability Institute (INDISI) melakukan pemberdayaan disabilitas di salah satu panti sosial yaitu Panti Sosial Bina Grahita Kalideres.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyandang disabilitas kerap dipandang sebelah mata oleh masyarakat luas. Hal tersebut karena keterbatasan mereka dalam melakukan suatu aktivitas dan keterbatasan kemampuan fisik mereka. Padahal, disabilitas bukanlah menjadi halangan untuk mereka semangat dalam berkarya. 

Sebagai lembaga yang memprioritaskan kesejahteraan umat utamanya para penyandang disabilitas, Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Indonesian Disability Institute (INDISI) melakukan pemberdayaan disabilitas di salah satu panti sosial yaitu Panti Sosial Bina Grahita Kalideres.

Baca Juga

Kegiatan pemberdayaan disabilitas di Panti Sosial Bina Grahita Kalideres diisi dengan program ngamen dan pemberian paket sembako kepada 200 siswa penyandang disabilitas berserta orang tua, guru, dan staf lainnya. Selain itu, kegiatan tersebut juga diisi dengan penampilan penyanyi muda Indonesia dan sesi foto bersama.

Kepala Bidang IV Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta, Ridwan, juga turut menghadiri acara ngamen dan pemberian sembako di Panti Sosial Bina Grahita Kalideres. Ia mengungkapkan kegiatan pemberdayaan disabilitas di Panti Sosial Bina Grahita ini perlu diapresiasi. Disabilitas bukanlah menjadi halangan untuk mereka menjadi orang yang produktif dan bisa membuat banyak karya. 

“Saya ucapkan terima kasih kepada Indonesian Disability Institue (INDISI) atas adanya kegiatan pemberdayaan disabilitas di Panti Sosial Bina Grahita ini. Keterbatasan fisik bukan menjadi halangan untuk warga binaan Panti Sosial Bina Grahita untuk terus semangat berkarya. Saya berharap para penyandang disabilitas tetap semangat untuk produktif dan bermanfaat untuk orang lain” ujarnya, Senin (27/5/2024).

photo
Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta bersama dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta dan Indonesian Disability Institute (INDISI) melakukan pemberdayaan disabilitas di salah satu panti sosial yaitu Panti Sosial Bina Grahita Kalideres. - (Baznas Bazis)

Ridwan juga mengungkapkan rasa kagumnya terhadap petugas di Panti Sosial Bina Grahita Kalideres yang telah menjaga para penyandang disabilitas di Panti Sosial Bina Grahita Kalideres, karena hal itu bukanlah tugas yang mudah.

Selanjutnya, hadir juga Ketua Panti Sosial Bina Grahita, Susan Jasmine Zulkifli, dan Ketua Indonesian Disability Institute (INDISI), Enita Adyalaksmita. Susan berharap dengan adanya kegiatan ngamen dan pemberian sembako ini, para penyandang disabilitas di Panti Sosial Bina Grahita Kalideres dapat terbantu secara ekonomi dan membuat mereka semakin bersemangat menjalani aktivitas. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, mereka tetap memiliki kesetaraan sosial yang sama dengan orang yang bukan penyandang disabilitas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement