Kamis 30 May 2024 07:17 WIB

China Desak Israel Hentikan Serangan Brutal di Kamp Pengungsi Rafah

China selalu berkomitmen untuk mendorong pembicaraan demi perdamaian

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumkah aktivis yang tergabung dalam Solidaritas Seni untuk Palestina menyalakan lilin saat aksi Hari Berkabung Internasional untuk Palestina di Monumen Solidaritas Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/5/2024). Mereka mengecam tindakan Israel yang menghancurkan tenda pengungsi di Rafah, Palestina pada 26 Mei lalu dan mengusulkan kepada pemerintah untuk memperingati 26 Mei sebagai Hari Berkabung Internasional untuk Palestina.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Sejumkah aktivis yang tergabung dalam Solidaritas Seni untuk Palestina menyalakan lilin saat aksi Hari Berkabung Internasional untuk Palestina di Monumen Solidaritas Asia Afrika, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/5/2024). Mereka mengecam tindakan Israel yang menghancurkan tenda pengungsi di Rafah, Palestina pada 26 Mei lalu dan mengusulkan kepada pemerintah untuk memperingati 26 Mei sebagai Hari Berkabung Internasional untuk Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah China mendesak Israel mendengarkan seruan komunitas internasional untuk berhenti melancarkan serangan ke Rafah, Jalur Gaza. Serangan udara Israel ke kamp pengungsi Palestina di wilayah tersebut pada akhir pekan lalu diketahui telah menuai kecaman dunia internasional.

“China sangat prihatin atas operasi militer Israel di Rafah dan sangat mendesak Israel untuk mendengarkan seruan besar komunitas internasional dan berhenti menyerang Rafah,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Mao Ning dalam pengarahan pers, Rabu (29/5/2024).

Dia mengungkapkan, konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan telah membuat situasi kemanusiaan di Gaza menjadi sangat memprihatinkan. “Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk segera menghentikan pertempuran, melakukan segala yang mungkin untuk mencegah jatuhnya korban di antara warga sipil yang tidak bersalah, dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih buruk di Gaza,” ujarnya.

“China selalu berkomitmen untuk mendorong pembicaraan demi perdamaian dan deeskalasi. Kami berharap pihak-pihak terkait dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan ini,” kata Mao Ning menambahkan.

Pada Ahad (26/5/2024) lalu, Israel meluncurkan serangan udara ke kamp pengungsi Palestina di Rafah, Jalur Gaza. Sedikitnya 45 orang terbunuh dan 200 lainnya luka-luka akibat serangan tersebut. Korban termasuk anak-anak. Tel Aviv mengeklaim, serangan ke Rafah membidik kelompok Hamas. Sebelum serangan itu, Mahkamah Internasional telah secara eksplisit meminta Israel menghentikan operasi militernya di Rafah.

 

photo
All Eyes on Rafah - (Dok Istimewa)

 

Serangan brutal Israel ke Rafah akhir pekan lalu dikecam dunia internasional, termasuk PBB dan Uni Eropa. Indonesia pun mengecam serangan tersebut. “Indonesia mengecam keras serangan Israel terhadap kamp pengungsi Palestina di Rafah. Serangan ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap Perintah ICJ (International Court of Justice/Mahkamah Internasional),” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI lewat akun X resminya, Selasa (28/5/2024).

“Indonesia menyerukan komunitas internasional meningkatkan tekanannya agar Israel mematuhi seluruh Perintah ICJ dan menghentikan semua kekerasan terhadap rakyat sipil Gaza,” tambah Kemlu RI.

Saat ini terdapat lebih dari satu juta warga Gaza di Rafah. Mereka terjebak dan tak memiliki tempat lain untuk mengungsi. Lebih dari 36 ribu warga Palestina di Gaza sudah terbunuh sejak Israel memulai agresinya pada Oktober tahun lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement