Kamis 30 May 2024 12:35 WIB

Permintaan Listrik di New Delhi Mencapai Puncaknya Akibat Gelombang Panas  

Suhu di Ibu Kota New Delhi Mencapai 45 derajat Celcius.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Friska Yolandha
Seorang pria berjalan melewati monumen Gerbang India pada hari musim panas di New Delhi, India, Senin, 27 Mei 2024.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan listrik di ibu kota India, New Delhi, melonjak ke rekor tertinggi pada Rabu (29/5/2024) ketika penduduk kota berjuang untuk tetap sejuk selama gelombang panas yang mencapai lebih dari 45 derajat Celcius. Menurut data resmi pemerintah, selama hari dengan gelombang panas tersebut permintaan daya listrik mencapai puncaknya yakni 8.302 megawatt.

"Jaringan listrik mengalami kewalahan karena kebutuhan listrik mencapai rekor puncak 8.302 MW," demikian kata pemerintah.

Baca Juga

India tidak asing dengan suhu musim panas yang membakar. Akan tetapi, penelitian ilmiah selama bertahun-tahun menunjukkan bahwa perubahan iklim telah menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering dan lebih intens. 

Di tengah gelombang panas, tak sedikit warga yang tetap harus bekerja di luar ruangan. Para penjual makanan di New Delhi mengatakan bahwa tidak banyak yang dapat mereka lakukan untuk menghindari cuaca panas.

“Semua orang ingin tetap berada di dalam rumah, tapi saya harus tetap berjuang mencari nafkah,” kata seorang penjual makanan, Roop Ram (57 tahun) seperti dilansir Channel News Asia, Kamis (30/5/2024).

Ram, yang tinggal bersama istri dan dua putranya di sebuah rumah sempit, mengatakan bahwa mereka hanya memiliki sebuah kipas angin kecil dan tidak cukup untuk menyejukkan mereka.

Sementara itu, Rani (60 tahun), melakukan perjalanan dengan bus selama dua jam setiap pagi untuk menjual perhiasan kepada para turis di sebuah kios jalanan. “Memang lebih panas, tapi tidak ada yang bisa kami lakukan,” katanya, sambil meneguk air dari botol yang dibawanya dari rumah.

Departemen Meteorologi India (IMD), yang melaporkan kondisi gelombang panas ekstrem, pekan ini mengeluarkan peringatan darurat atau red alert untuk New Delhi, yang memiliki populasi lebih dari 30 juta orang. Peringatan ini menunjukkan adanya risiko terkena heat illness dan heat stroke pada semua usia, terutama bagi kelompok lansia dan rentan.

Pemerintah kota Delhi juga memperingatkan akan kekurangan air yang mengerikan dan mengimbau masyarakat serta industri untuk menghemat penggunaan air.

IMD juga mengatakan mereka telah....

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement