REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah berfirman dalam Alquran surah az-Zariyat ayat ke-49. Artinya, “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah).”
Orang yang masih melajang umumnya mendambakan datangnya jodoh. Pasangan yang memahami dan menerima kelebihan serta kekurangan diri, itulah yang sering kali dinanti-nantikan kehadirannya.
Ustaz Abu Fahd Ega menyebutkan, bahwa jodoh merupakan rahasia Allah SWT yang manusia tidak dapat memprediksi kapan kedatangannya. Namun, lanjut dia, yang pasti adalah bahwa Allah SWT telah menetapkan makhluk-Nya diciptakan berpasang-pasangan.
Waktu kedatangan pasangan hidup juga berbeda-beda untuk masing-masing orang. Ada yang cepat, ada juga yang lambat.
Karena jodoh merupakan ketetapan Allah, menurut Ustaz Abu Fahd, maka cara terbaik untuk menjemputnya adalah dengan mendekatkan diri pada Allah. Sebab, Tuhan semesta alam adalah pemilik segalanya, termasuk jodoh yang dinanti-nantikan itu.
“Allah tidak akan memudahkan kalau kita memakai cara yang Allah murkai. Makin seorang dekat kepada Allah, makin dia perbanyak doa, pasti dimudahkan oleh-Nya,” ujar Ustaz Abu Fahd dalam kajian bersama Wearing Klamby di kawasan Menteng, Jakarta, Ahad (3/6/2024).
Jadi, lanjut dia, ada dua cara dalam menjemput jodoh yang tidak kunjung datang. Yang pertama adalah dengan memperbanyak ibadah kepada Allah.
“Salah satu tempat paling mustajab untuk berdoa adalah ketika kita sujud. Setiap hari kita shalat wajib, total 17 rakaat. Satu rakaat, ada dua sujud. Jadi jumlah sujud dalam sehari ada 34 kali,” jelas dai tersebut.
Ia menyarankan kepadaseseorang yang sedang menanti harapannya terkabul agar berlama-lama dalam sujud. Sebab, pada saat itulah keadaan seorang hamba Allah paling dekat dengan Rabbnya.
أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُعَاءَ
“Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu” (HR Muslim).
Jika memang seseorang bersungguh-sungguh dalam berdoa untuk segera mendapatkan jodoh, maka mintalah kepada Allah ketika sujud sebanyak 34 kali dalam satu hari itu. Jumlah ini tentu kian bertambah dalam hitungan pekan, bulan, dan tahun.
“Kalau orang benar-benar, sungguh-sungguh dalam doanya, 34 kali sepekan, (lalu) sebulan, setiap sujudnya dia lama berdoa, itu namanya sungguh-sungguh dalam berdoa,” terang Ustaz Abu Fahd.
Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud.
Cara kedua untuk menjemput jodoh yang saleh adalah dengan mendatangi tempat yang benar. Sering-seringlah mengikuti shalat berjamaah atau majelis ilmu agama di masjid-masjid. Sebab, tempat itulah yang mencetak seorang Mukmin yang saleh atau salehah.
Perbanyak takut kepada Allah. Jangan pernah meninggalkan shalat lima waktu. Tingkatkan interaksi dengan Alquran karena ingin selalu terhubung kepada-Nya.
“Kita kalau mencari sesuatu ya harus para tempatnya, kalau mau beli emas ya perginya ke toko emas, bukan ke warung sayur. Kalau mau cari laki-laki saleh, cari ke tempat yang memang mencetak orang-orang saleh, seperti masjid atau kajian Islam,” ujar Ustaz Abu Fahd.
“Ketika dia takut kepada Allah, dia juga pasti akan menjalankan kewajibannya kepada pasangan. Sebab, menjalankan kewajiban kepada istri atau suami merupakan salah satu perintah Allah,” tegasnya.