Selasa 04 Jun 2024 13:03 WIB

40 Ribu Jamaah RI tak akan Mabit di Muzdalifah, ini Pandangan Muhammadiyah

Saudi meminta agar sebanyak 40 ribu jamaah haji Indonesia melakukan skema murur.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ketua Bidang Tabligh, Dakwah Komunitas, Kepesantrenan, dan Pembinaan Haji-Umrah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, KH Dr Saad Ibrahim (kanan)
Foto: republika
Ketua Bidang Tabligh, Dakwah Komunitas, Kepesantrenan, dan Pembinaan Haji-Umrah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, KH Dr Saad Ibrahim (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Tabligh, Dakwah Komunitas, Kepesantrenan, dan Pembinaan Haji-Umrah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, KH Dr Saad Ibrahim, menjelaskan skema murur boleh dilakukan karena adanya kondisi darurat. Hal itu sejalan dengan salah satu prinsip fikih Islam, yakni adanya keringanan di kala terjadi kesukaran-kesukaran."Salah satu prinsip Islam itu ialah menghindarkan terjadinya kesulitan-kesulitan," kata Kiai Saad Ibrahim merespons kebijakan pemerintah Arab Saudi yang meminta agar sebanyak 40 ribu jamaah haji Indonesia melakukan skema murur saat melintasi Muzdalifah saat ditemui Republika di Aula KH Ahmad Dahlan, Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Videografer: Fuji Eka Permana

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement