Selasa 18 Jun 2024 17:47 WIB

Asal Mula Hari Tasyrik dan Dua Hadits Larangan Berpuasa

Pada waktu-waktu tersebut, umat Islam diperbolehkan untuk menyembelih hewan kurban.

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Umat muslim melaksanakan sholat Idul Adha yang diadakan di lintasan atletik stadion Dinamo di Bucharest, Rumania, Ahad (16/6/2024). Umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha, atau Hari Raya Kurban dengan menyembelih domba, kambing, sapi, atau unta.
Foto:

Larangan puasa di hari Tasyrik disebabkan waktu tersebut sangat dianjurkan untuk menikmati berbagai hidangan dan olahan dari daging kurban. Dalam Haditsnya Rasulullah pernah mengabarkan terkait larangan ini sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ

“Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu anhuma, keduanya berkata, "Tidak diperkenankan untuk berpuasa pada hari Tasyrik kecuali bagi siapa yang tidak mendapatkan hewan qurban  ketika menunaikan haji." (HR Bukhari, no 1859)

Pada kesempatan lain hari Tasyrik juga disebut juga dengan hari untuk makan dan minum. Rasulullah SAW bersabda: