Kamis 20 Jun 2024 20:53 WIB

Populasi Menyusut Hingga Terancam Punah, Korsel Umumkan Darurat Demografi Nasional

Korsel mengambil sejumlah kebijakan mitigasi menurunnya populasi

Red: Nashih Nashrullah
Korea Selatan. Korsel mengambil sejumlah kebijakan mitigasi menurunnya populasi
Foto: AP/Ahn Young-joon
Korea Selatan. Korsel mengambil sejumlah kebijakan mitigasi menurunnya populasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOL— Presiden Yoon Suk Yeol pada Rabu (19/6/2024) menyatakan Korea Selatan berada dalam "darurat demografi nasional " akibat menurunnya populasi, seraya berjanji melakukan segala upaya untuk mengatasi tingkat kelahiran yang sangat rendah di negara itu.

Pernyataan tersebut disampaikan Yoon dalam pertemuan komite kepresidenan mengenai rendahnya angka kelahiran dan populasi menua di tengah prospek suram dan peringatan bahwa populasi Korea Selatan pada akhirnya bisa punah kecuali trennya dibalik.

Baca Juga

"Hari ini, saya secara resmi mendeklarasikan darurat demografi nasional. Kami akan mengaktifkan sistem respons komprehensif antar-pemerintah hingga masalah rendahnya angka kelahiran dapat teratasi," kata Yoon dalam pertemuan yang diadakan di pusat penitipan anak di Pusat Penelitian dan Pengembangan HD Hyundai di Seongnam, selatan Seoul.

Tingkat kesuburan total Korea Selatan atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita sepanjang hidupnya, turun ke titik terendah baru yaitu 0,72 pada 2023, jauh di bawah tingkat penggantian sebesar 2,1 yang diperlukan untuk mempertahankan populasi negara tersebut pada angka 51 juta.