Kamis 27 Jun 2024 11:00 WIB

Viral di Tiktok, Pria Ini Hanya Keluar Uang Rp 3.000 untuk Jajan, Terapkan Frugal Living

Pria bernama Peter ini mengaku menerapkan gaya hidup frugal living.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Pria di Solo, Jawa Tengah, menerapkan gaya hidup frugal living. Dalam videonya, dia hanya mengeluarkan uang Rp 3.000 untuk jajan.
Foto: Dok. Tiktok/@pinkerton87.
Pria di Solo, Jawa Tengah, menerapkan gaya hidup frugal living. Dalam videonya, dia hanya mengeluarkan uang Rp 3.000 untuk jajan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Viral seorang pria yang tinggal di Kota Surakarta, Jawa Tengah, hanya mengeluarkan Rp 3.000 untuk jajan. Pria bernama Peter tersebut mengaku menerapkan gaya hidup frugal living dan kerap membagikan kisahnya melalui akun TikTok @pinkerton87.

Dalam unggahannya, Peter menceritakan dengan detail kesehariannya saat hari kerja. Pertama, sebelum berangkat kerja Peter mengatakan kerap sarapan dengan oat yang telah dibeli bulan lalu. Karenanya, hari itu dia tidak perlu mengeluarkan uang untuk sarapan.

Baca Juga

Pada saat sarapan, Peter juga mengaku diberi sereal oleh temannya. Ia pun akhirnya memutuskan membeli susu kemasan seharga Rp 3.000 untuk disantap bersama sereal.

“Sarapan oat udah sebulan lebih enggak habis-habis. Tiba-tiba dikasih sereal sama temen buat sarapan. It's lucky day. Karena dapat sereal langsung beli milk plain harganya Rp 3.000, terus dicampur deh sama sereal,” kata Peter dalam unggahannya dikutip pada Kamis (27/6/2024).

Setelah sarapan Peter kemudian berangkat kerja dengan bersepeda. Peter mengatakan, jarak dari rumah ke kantornya adalah 15 kilometer, dan jika mengendarai mobil bisa habis Rp 200 ribu untuk bensin sepekan.

“Jadi ke kantor naik sepeda aja. Slow living dengan cycling,” kata Peter.

Kemudian untuk makan siang Peter menggunakan kupon makan yang merupakan salah satu fasilitas kantor. Setelah menukar kupon makan, Peter membagikan menu makan siangnya hari itu yang terdiri atas mie ayam satu porsi, tahu isi, dan bakwan. “Beberapa menu di kantin selalu berubah, jadi enggak bosen,” kata Peter.

Saat pulang kerja, dia kembali bersepeda sehingga tidak mengeluarkan biaya untuk ongkos. Terakhir, untuk makan malam Peter mengatakan bahwa dia hanya mengeluarkan Rp 6 ribu saja.

“Makan malam lauknya bandeng presto (1 ekor 7 ribu dibagi 2) Porsi segini mungkin 6 ribuan. Fix tahun ini bisa daftar Haji Plus,” kata Peter.

Belajar dari kisah hidup Peter, apakah itu frugal living? Kata frugal living sendiri berasal dari bahasa inggris yang diartikan sebagai hidup hemat. Financial expert dari AS, Barbara Ginty, mengatakan bahwa hidup hemat di sini berarti sadar akan pengeluaran dan fokus pada beberapa prioritas keuangan. Hal ini bisa dilakukan dengan membelanjakan lebih sedikit dari yang dihasilkan serta menghindari utang yang tidak perlu.

Meskipun frugal living tidak memiliki definisi tunggal, beberapa metode dan strategi yang bisa diterapkan seperti dilansir Wealth Simple:

1. Mulai mencatat pengeluaran dan pangkas yang tak perlu

Mulailah dengan memilih metode penganggaran seperti aplikasi atau pun jurnal. Anda bisa melacak berapa banyak uang yang dibelanjakan dan bagilah transaksi tersebut ke dalam beberapa kategori. Setelah itu, Anda bisa memilah pengeluaran mana yang bisa dipangkas dan dihemat.

2. Buatlah rencana makan

Bahan makanan bisa menjadi pengeluaran variable terbesar dalam anggaran seseorang dan keluarga. Karena itulah penting untuk membuat perencanaan makan untuk menghemat uang. Cobalah untuk merencanakan makanan berdasarkan apa yang sudah dimiliki alih-alih membeli semua bahan makanan. Penting untuk dicatat, meskipun menerapkan konsep frugal living, Anda harus tetap memperhatikan komponen gizi. Yang tidak boleh dilakukan adalah menghamburkan makanan dan membeli makanan yang tidak perlu

3. Investasikan uang

Konsep frugal living biasanya mengharuskan seseorang untuk memiliki financial goals. Misalnya seorang pekerja melakukan frugal living agar bisa pensiun dini. Itulah mengapa, investasi sangat disarankan.

Berinvestasi adalah satu-satunya cara untuk menabung yang cukup untuk melampaui inflasi, yaitu antara 2-3 persen. Jika menabung di rekening bank, kemungkinan besar Anda tidak akan mendapatkan cukup uang untuk mengalahkan tingkat inflasi. Ini berarti nilai uang Anda akan berkurang setiap tahunnya. Jadi mulailah coba investasi apa yang sekiranya cocok dengan profil keuangan Anda.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement