Postingan tersebut dengan cepat menjadi viral. Ratusan orang menyoroti bendera Saudi memuat kalimat syahadat dan menyertakan nama Allah SWT dan Nabi Muhammad.
“Kata ini tertulis di bendera Arab Saudi dan teroris Israel telah menantang kehormatan seluruh umat Islam (bangsa),” tulis seorang pengguna, menggunakan istilah yang mengacu pada komunitas Muslim yang lebih luas.
Normalisasi Arab Saudi-Israel
Beberapa pengguna mengkritik apa yang mereka anggap sebagai kurangnya sikap warga Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina. Warganet menganggap foto tersebut sebagai bukti mengapa Kerajaan tersebut tidak seharusnya menormalisasi hubungan dengan Israel.
If the Saudi Arabian government has even a little self-respect left, it should protect its flag and the disrespect of the Kalma Tayyiba or remove the Kalma Tayyiba from it. Israeli soldiers trampled the Saudi Arabian flag with their feet and took a picture @HRHMBNSALMAAN 1/2 pic.twitter.com/8Dx6BRAhFT
— Ashfaq Khan (@AshfaqK12565342) June 25, 2024
Pada 2020 dan 2021, Israel mencapai perjanjian normalisasi, yang ditengahi oleh AS, dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Sejak saat itu, terdapat spekulasi yang terus-menerus mengenai kesepakatan serupa dengan Arab Saudi, sekutu utama AS.
Pada awal Januari, seorang pejabat senior Saudi mengatakan kepada BBC bahwa negaranya masih tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah perang di Gaza berakhir. Pada Februari, Riyadh mengatakan normalisasi tidak akan terjadi tanpa gencatan senjata dan kemajuan menuju negara Palestina.
Namun pada Mei, Bloomberg melaporkan para pejabat AS menyatakan kesepakatan masih dalam perundingan, dan pemerintah Saudi telah melancarkan tindakan keras terhadap warga negara yang menyampaikan pandangan di media sosial yang kritis terhadap genosida Israel.
Halaman selanjutnya...