Kamis 04 Jul 2024 14:04 WIB

Aktivis Pro-Palestina Panjat Parlemen Australia, Papua Dibawa-bawa

Australia dituding membiarkan terjadinya genosida di Gaza.

Red: Fitriyan Zamzami
Seorang petugas Polisi Federal Australia mencopot spanduk pro-Palestina yang digantung di Gedung Parlemen Australia di Canberra pada Kamis (4/7/2024).
Foto:

Yang terkini, manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (KOMNAS-TPNPB) menyatakan telah menerima laporan resmi dari pasukan TPNPB Kodap XVIII Ilaga Kabupaten Puncak bahwa sejak Kamis (27/6/2024) terjadi penerjunan pasukan militer indonesia dari Timika ke Ilaga. Menurut mereka, senjata, bom dan logistik perang memasuki Kabupaten Puncak.

Keesokan harinya, militer indonesia dengan peralatan perang dari Ilaga bertujuan ke Distrik Agandugume untuk membangun Pos militer dan gudang logistik untuk membendung pergerakan pasukan TPNPB di wilayah operasi TPNPB Kodap XVIII Puncak, Papua. Terkait misi yang sedang dikerjakan oleh militer indonesia di Kabupaten Puncak, Penny Murib selaku panglima perang TPNPB Kodap XVIII memerintahkan kepada pasukannya untuk melakukan pengejaran terhadap militer indonesia hingga baku tembak terjadi di Sinakin sekitar pukul 09.45 WIT yang berlangsung selama 2 Jam.

Aksi baku tembak masih terus terjadi pada hari Sabtu (29/6/2024). Sekitar pukul 15.00 rentetan tembakan kembali terjadi antara militer indonesia dan pasukan TPNPB selama 50 menit hingga mengakibatkan tewasnya satu prajurit TPNPB atas nama Tetan Murib. Jazadnya telah di evakuasi oleh Mayor Sisip Tabuni dan anggotanya dari Sinakin ke tempat pemakaman dan telah dimakamkan secara militer oleh pasukan TPNPB Kodap XVIII Kabupaten Puncak pada Senin pekan ini.

 
photo
Para pengungsi dari konflik TNI-separatis Papua di Kabupaten Puncak pada akhir Juni 2024. - (Dok TPNPB/OPM)

TPNPB mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk segera membuka akses kemanusiaan bagi warga sipil untuk menangani ratusan anak-anak dan orang dewasa hingga lansia yang telah mengungsi dari Distrik Oneri, Distrik Agadugume dan distrik tetangga ke Distrik Sinak untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan secara lokal dan internasional selama perang belum dinyatakan selesai. 

Belum ada tanggapan dari militer Indonesia terkait klaim TPNPB-OPM tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement