Kamis 04 Jul 2024 16:00 WIB

Pasukan Paus Disebar di Situ Citiis, Masyarakat Bisa Dapat Ikan Gratis

Pasukan Paus bertujuan melestarikan lingkungan dan meningkatkan kepedulian

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Situ (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Seno
Situ (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--- Pemerintah Kabupaten Kuningan meluncurkan program penebaran sejuta benih ikan “Pasukan Paus”. Tak hanya untuk melestarikan lingkungan, program itu juga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam pemenuhan gizi.

Sekda Kabupaten Kuningan, Dian Rachmat Yanuar mengatakan, program Pasukan Paus bertujuan melestarikan lingkungan dan meningkatkan kepedulian bersama dalam menjaga kelestarian alam. Dengan menabur benih ikan itu, masyarakat diharapkan akan semakin menjaga kelestarian alam.

Baca Juga

‘’Selain aspek lingkungan, program itu juga memiliki nilai ekonomis produktif yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan adanya nilai ekonomis produktif pada ikan. Dan penguatan nilai gizi dari protein hewani yang didapat dari ikan sangat bermanfaat,’’ ujar Dian, Kamis (4/7/2024).

Penebaran Pasukan Paus’ itu di antaranya dilakukan di Situ Citiis, Dusun Manis, Desa Cileuleuy, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan.

Dian mengungkapkan, jika respon masyarakat bagus, maka program itu akan ditingkatkan dan dorong untuk lebih banyak dan lebih luas lagi. Pasalnya, manfaat dari program itu tidak hanya untuk satu atau dua kelompok, tetapi untuk seluruh masyarakat.

Sementara itu, Kabid Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan, Deni Rianto, menyampaikan, program Pasukan Paus adalah inovasi dari perikanan untuk menjaga kelestarian ekosistem dan pemenuhan gizi hewani dari ikan.

‘’Kami berharap dengan adanya penebaran benih ikan ini, masyarakat sekitar Situ Citiis dapat menikmati manfaatnya, seperti mendapatkan ikan secara gratis,’’ kata Deni.

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement