REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Mantan narapida terorisme (napiter) dengan kasus penyerangan Mako Brimob Depok pada tahun 2018 lalu, Siska Nur Azizah, tanpa paksaan meminta untuk berikrar setia kepada Negara kesatuan Repulik Indonesia (NKRI). Permintaan tersebut direalisasikan oleh Polres Ciamis dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selaku pemangku kebijakan sekaligus pelaksana program deradikalisasi. Ikrar NKRI tersebut berlangsung pada Rabu (3/7/2024) pagi di Ruang Command Center Polres Ciamis.
Ikrar NKRI Siska turut disaksikan oleh Kapolres Ciamis, Dandim 0613 Ciamis, KabanKesbangpol Kab. Ciamis, Kemenag Kab. Ciamis, dan Densus AT 88. Siska juga disaksikan oleh keluarga besarnya selama proses NKRI berlangsung.
Proses ikrar diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu dilanjutkan pengucapan sumpah dan Ikrar Setia kepada NKRI dan di akhiri dengan tanda tangan di atas Naskah bermaterai. Siska juga melakukan penghormatan kepada Bendera Merah Putih sebagai Simbol kembalinya kepelukan Ibu Pertiwi.
Kapolres Ciamis AKBP Akmal, menyampaikan apresiasi kepada Siska dibantu para stakeholder lainnya dalam rangka kegiatan Ikrar NKRI yang murni. Ikrar NKRI tersebut merupakan bentuk komitmen bagi mereka untuk siap berkarya kembali di tengah masyarakat dan negara.
"Siska sendiri ingin melakukan ikrar setia NKRI. Ia berharap agar Siska dapat menjadi masyarakat yang sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara, sekaligus mengajak masyarakat untuk dapat terus menjaga kedamaian," katanya.
Menurutnya, tujuan diselenggarakannya acara ini adalah mendorong percepatan implementasi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Juga untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan masyarakat dalam pencegahan dan rehabilitasi radikalisme, intoleransi dan terorisme, serta memaksimalkan peran masyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI.
Perwakilan dari Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat KH Utawijaya Kusumah berpesan kepada Siska untuk membangun kesadaran beragama di masyarakat dan selalu menjaga semua pilar NKRI. Ia juga meminta Siska untuk melatih skill kemampuannya untuk pengembangan kemandirian ekonomi dan kreatif.
"Siswa harus lebih aktif membantu proses integrasi rekan-rekannya yang belum berdamai dengan diri sendiri," kata Kiai Utawi.
Pada kesempatan itu, Siska berterima kasih kepada berbagai pihak yang terus menyertai dan selalu membimbing dirinya untuk menjadi warga yang baik. Ia juga berpesan kepada rekan-rekannya yang belum menemukan jati diri dan belum kembali ke NKRI, agar jangan berpikiran sempat dan kemudian terlibat kembali kepada aksi teror.
"Tinggalkanlah pandangan ghuluw dan jangan sampai merusak citra Islam, karena masyarakat diberikan kebebasan untuk memilih kelompok agama tanpa harus merugikan orang lain," katanya.