REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengakui Spanyol merupakan favorit pada laga final Euro 2024 di Berlin, Senin (15/7/2024) dini hari WIB. Itu sebabnya ia memperingatkan pasukannya untuk tampil sempurna jika ingin mengakhiri penderitaan selama 58 tahun.
"Mereka akan menjadi favorit atas apa yang telah mereka lakukan di turnamen ini," kata Southgate, dikutip dari Standard, Kamis (11/7/2024).
Tim asuhan Southgate akan menuju Berlin untuk final turnamen besar pertama mereka di luar negeri. The Three Lions mengalahkan Belanda 2-1 berkat gol kemenangan dramatis Ollie Watkins pada menit-menit akhir dalam laga semifinal Kamis dini hari WIB.
Ketika Inggris terseok-seok dari laga penyisihan grup hingga tampil sedikit meyakinkan melawan Belanda, Spanyol sudah panas sejak awal. La Roja menyikat semua lawannya sampai ke final.
Pasukan Luis de la Fuente menyisihkan Kroasia dan juara bertahan Italia di babak penyisihan grup. The Three Lions kemudian mengalahkan favorit juara Euro, Prancis, pada babak empat besar setelah sebelumnya melibas tuan rumah Jerman di perempat final.
Dengan La Roja juga diuntungkan satu hari pemulihan tambahan sebelum pertandingan, Southgate menegaskan Inggris tidak memiliki ruang untuk kesalahan jika mereka ingin juara setelah pada Euro 2020 tiga tahun lalu kalah adu penalti dari Italia.
"Mereka telah menjadi tim terbaik. Mereka memiliki waktu satu hari lebih lama dan dalam tiga final terakhir, mungkin lebih, itu cukup signifikan sehingga kami harus melakukan pemulihan dengan baik. Secara taktis kami harus tampil sempurna karena mereka tim yang bagus," ujarnya.
Kemenangan atas Belanda datang setelah Southgate mengatur waktu pergantian pemainnya dengan sempurna, Watkins dan Cole Palmer masuk dari bangku cadangan untuk berkombinasi untuk mencetak gol kemenangan pada menit ke-90.
Pelatih berusia 53 tahun itu telah dikritik habis-habisan musim panas ini, dan bahkan menjadi sasaran pelemparan gelas plastik oleh para penggemar setelah hasil imbang 0-0 yang menjemukan dengan Slovenia bulan lalu. Namun ketika ditanya tentang rasa pembalasan pribadi, ia malah mengalihkan fokusnya kepada para pemain tim seperti Watkins, yang telah tampil selama 20 menit dalam lima pertandingan sebelumnya.
"Kami berada di final pertama di luar negeri," kata Southgate. "Saya lebih senang dengan para pemain yang telah datang dan mendapatkan momen mereka. Itulah kuncinya.
Ia mengatakan, ketika pemain berlatih seperti Watkins secara konsisten dan juga seluruh tim, tidak ada satu pun dari mereka yang membiarkan kepala mereka tertunduk. Walaupun setiap kali Southgate memilih tim, ia meninggalkan 15 pemain lain yang menjadi penonton.
"Hal itu tidak mudah untuk terus dilakukan, tapi itu kekuatan besar yang kami miliki," kata dia mengakui.
Pada babak kedua, Southgate berbagi momen perayaan di depan para penggemar Inggris yang membawa kembali kenangan akan penghormatannya yang penuh semangat setelah kemenangan adu penalti atas Kolombia di Piala Dunia 2018.
"Saya senang untuk para pendukung di sini," katanya. "Mereka luar biasa tetapi kalah jumlah, sepertinya, melihat warnanya. Namun, ketika kami memiliki para pendukung bersama kami, seperti yang mereka lakukan sekarang, energi yang diberikan dan semangat yang diberikan kepada semuanya sangat besar."