Senin 15 Jul 2024 07:17 WIB

Kunjungan 5 Intelektual Muda Nahdliyin, Bagian Strategi Hasbara?

Israel kencang menerapkan propaganda bernama Hasbara untuk bangun citra diri.

Red: Hasanul Rizqa
Sejumlah tokoh muda Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Foto: Dok Istimewa
Sejumlah tokoh muda Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan sejumlah cendekiawan Nahdliyin ke Israel di tengah pembantaian yang dialami warga Jalur Gaza menuai kecaman. Terlebih lagi, mereka tidak sekadar berkunjung, melainkan juga sowan atau menghadap Presiden Israel, Isaac Herzog.

Belum diketahui persis, kapan lawatan kelima orang Indonesia itu ke Negeri Zionis. Bagaimanapun, berdasar informasi yang berhasil dihimpun Republika, mereka berada di Israel selama pekan lalu.

Baca Juga

Sulit untuk menampik konteks kunjungan demikian dengan Hasbara, yakni strategi yang dipilih Israel untuk membangun citra dirinya sebagai "bukan penjajah." Lebih-lebih, sejak entitas zionis itu mulai melancarkan agresi ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu.

Seperti dilansir dari laman The New Arab, nama strategi propaganda itu diambil dari bahasa Ibrani, Hasbara, yang berarti 'menjelaskan.' Bukan baru-baru ini, perancangannya sudah dimulai sejak awal abad ke-20 M, terutama melalui jejak-jejak pemikiran Nahum Sokolow, seorang aktivis dan jurnalis zionis berkebangsaan Polandia.