Kamis 18 Jul 2024 16:49 WIB

Hitler Ternyata Punya Darah Yahudi, Benarkah?

Haplogroup dominan kedua pada Hitler ternyata juga banyak ditemui pada Yahudi

Red: A.Syalaby Ichsan
Adolf Hitler
Foto:

Mulders menambahkan, satu hal yang harus diterima adalah Hitler masih memiliki hubungan dengan mereka yang dinilai memiliki 'martabat lebih rendah' darinya. Kromosom haplogroup E1b1b memiliki kandungan sekitar 18-20 persen keturunan Ashkenazi dan 8,6-30 persen kromosom Y Sephardic. Kromosom ini paling banyak ditemui pada populasi warga Yahudi.

Ini temuan yang sangat mengejutkan, kata Ronny Decorte, pakar genetik yang yakin Hitler masih keturunan Afrika Utara. Sulit memberi tahu informasi ini kepada musuh Hitler maupun para pendukungnya, tambahnya saat diwawancarai majalah Knack.

Namun, kabar yang menyebutkan Hitler keturunan Yahudi bukanlah yang kali pertama. Ayahanda Hitler, Alois Hitler, merupakan anak hasil hubungan gelap Maria Anna Schickelgruber yang diduga dilakukan dengan pemuda Yahudi berusia 19 tahun bernama Frankenberber.

 
photo
Adolf Hitler - (flickr)

Keponakan Hitler, Patrick, pernah mencoba untuk memeras pamannya soal isu asal-usul Alois. Untuk itu Hitler telah meminta pengacara Hans Frank untuk melakukan penyelidikan. Hasil penyelidikan yang tanpa dasar itu disampaikan beberapa saat sebelum pecahnya Perang Dunia II.

Hitler tidak akan senang bila mendengar soal ini, kata Decorte seperti dikutip situs mail online. Kemurnian ras adalah isu sentral dalam ajaran Nazi. Sikap acuh tak acuh Hitler atas asal-usulnya ternyata beralasan, karena dia sendiri ternyata bukan orang yang murni atau berdarah Arya. Hasil temuan itu juga memutarbalikkan fakta selama ini yang memperlihatkan kebencian Hitler terhadap bangsa Yahudi yang diwujudkannya dalam bentuk pembantaian atau Holocaust selama perang. 

Namun, fakta paling kuat tentulah hasil uji DNA yang diambil dari sampel tubuh Hitler sendiri. Masalahnya, keberadaan tubuh Hitler ataupun sisanya masih misterius hingga kini.

Untuk itu, majalah Knack tempat Mulders bekerja akan mengajukan petisi kepada Pemerintah Rusia. Majalah berbahasa Flemish itu menginginkan akses pada sebuah tulang rahang tengkorak manusia dan kain bernoda darah yang selama ini diklaim Pemerintah Rusia diambil dari bunker persembunyian Hitler saat jatuhnya Berlin awal Mei 1945. Tulang rahang itu diyakini Pemerintah Rusia sebagai sisa Hitler yang mati bunuh diri di bunker-nya.

Masalahnya, tahun lalu seorang arkeologis AS Nick Bellantoni yang diberikan akses oleh Moskow untuk meneliti sisa tengkorak itu menyimpulkan bahwa tulang rahang dan sisa tengkorak yang disimpan Pemerintah Rusia selama ini bukan milik Hitler. Bahkan, bukan tulang tengkorak seorang laki-laki dan umurnya pun lebih muda.

Tulang itu kelihatannya sangat tipis. Tulang laki-laki cenderung lebih tebal dan kuat. Ini milik seorang perempuan berumur 20-40 tahun, kata Bellantoni seperti dikutip tabloid Inggris The Sun, 29 September 2009 lalu. Tak bisa dipastikan apakah tulang itu milik Eva Braun, kekasih Hitler. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement