Ahad 21 Jul 2024 09:15 WIB

Gunung Gede-Pangrango Bersalju dan Janji Allah tentang Gunung di Hari Kiamat

Gunung merupakan penyangga bumi dan tanda kebesaran Allah

Ilustrasi aktivitas gunung.
Foto: ANTARA FOTO/Al Fatah
Ilustrasi aktivitas gunung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung Gede dan Pangrango mengalami suhu ekstrem nol derajat celsius. Dalam suhu demikian, gunung yang terletak di Kabupaten Bogor Jawa Barat tersebut menjadi tempat salju turun. 

Pendaki yang menikmati keindahan alam di sana harus menyaksikan tendanya bersalju pada pagi hari. Dalam keadaan demikian, pendaki harus meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi berbagai tantangan keadaan alam dalam suhu dingin.

Baca Juga

BACA JUGA: Adidas Coret Bella Hadid dari Iklan Sepatu Usai Dikritik Israel, Netizen Serukan Boikot

Perbekalan makanan sudah pasti harus cukup. Juga segala kebutuhan untuk menangani suhu dingin seperti jaket tebal dan lainnya.

Gunung dalam Alquran

Ada banyak ayat Alquran yang menjelaskan tentang gunung beserta fungsinya. Siapa sangka, ciptaan Allah yang tinggi hingga sampai ke awan tersebut ternyata menjadi penyangga bumi, sebagaimana dijelaskan dalam Surah an-Nahl ayah 15.

Selain itu, gunung juga menjadi makhluk yang dijelaskan langsung oleh Allah dalam berbagai keadaan. Pertama dalam keadaan normal seperti sekarang ini, gunung menjadi penyangga bumi.

Kedua, ini yang mengerikan semua orang, keadaan gunung juga digambarkan seperti apa pada hari akhir atau kiamat nanti. Dalam keadaan demikian, bayangkan, gunung yang begitu besar, luar biasa ukurannya, beterbangan dan tercerai berai tertiup angin seperti kapas, pada kiamat nanti, sebagaimana digambarkan Allah dalam Surah al-Qariah ayat 5.

وَتَكُونُ ٱلْجِبَالُ كَٱلْعِهْنِ ٱلْمَنفُوشِ

wa takụnul-jibālu kal-‘ihnil-manfụsy

Gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan,

 

TAFSIR...Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement