Senin 22 Jul 2024 17:59 WIB

BKKBN Mengindikasikan Usia Melakukan Hubungan Seksual Pertama Kali Semakin Muda

Hubungan seksual yang tidak sehat secara moral perlu perhatian serius.

Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat DIY, Ahad  (21/07/2024).
Foto: Dok Republika
Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat DIY, Ahad (21/07/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Kepala BKKBN RI dr Hasto menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat DIY, Ahad  (21/07/2024). Acara ini dipusatkan di kawasan wisata Waduk Sermo, yang terletak di kawasan pegunungan di Dusun Sermo, Kalurahan Hergowilis, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo.

 

Baca Juga

Bendrongan, Kesenian khas Desa Banjaroyo Kalibawang mengawali rangkaian acara. Bendrongan berawal dari upaya menghidupkan kembali kesenian asli Bugis Kembar yang meredup, yang menampilkan dua karakter berkostum dan berpenampilan serupa (kembar).

Dikombinasikan dengan tari dan musik, jadilah dalam Bendrongan tampil dua karakter tersebut yang melontarkan dialog lucu dan menarik sekaligus berisi. Dan dalam penampilan di Waduk Sermo, tema guyon maton adalah tentang keluarga dan stunting, sesuai tema peringatan Harganas yaitu “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas.”

Dokter Hasto mengawali sambutan pengarahannya dengan menyapa dan menyatakan rasa salutnya kepada para kader, penyuluh KB, anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK), para bidan, dan tenaga lini lapangan lainnya.

“Bidan bukan segala-galanya, tapi tanpa bidan kami (BKKBN) tidak ada apa-apanya. Ada mereka tanpa saya, (program) tetap jalan. Tapi tidak ada mereka (hanya) saya, program tidak akan jalan,” demikian dokter Hasto menganalogikan dan sekaligus mengapresiasi bidan dan tenaga lini lapangan lainnya.

“Saya doakan keluarga-keluarga di DIY menjadi keluarga yang “tembaga” atau tentram, mandiri, dan bahagia,” lanjut dokter Hasto. Tembaga ini merupakan padanan istilah Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) yang merupakan ukuran keberhasilan pembangunan keluarga berdasarkan tiga dimensi yaitu indeks ketenteraman, indeks kemandirian, dan indeks kebahagiaan.

Di antara ketiganya, rata-rata di setiap provinsi indeks kebahagiaanlah yang tertinggi. Di DIY, iBangga menempati urutan kelima di antara seluruh provinsi di Indonesia.

Namun dokter Hasto juga memberikan peringatan (warning) agar bangsa ini makin memperhatikan remaja, karena hasil penelitian BKKBN mengindikasikan usia melakukan hubungan seksual yang pertama kali makin muda. Untuk remaja laki-laki 74% melakukannya pertama kali di usia 15-19 tahun. Sedangkan pada remaja putri 59% melakukan pada rentang usia yang sama.

Dengan rata-rata usia kawin pertama 22 tahun, maka fenomena hubungan seksual yang tidak sehat secara moral dan fisik perlu mendapatkan perhatian serius dari para orang tua, pendidik, dan masyarakat pada umumnya.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur Paku Alam X mengajak untuk memaknai peringatan Hari Keluarga Nasional sebagai pengingat bahwa keluarga, yang notabene merupakan unit terkecil, sesungguhnya merupakan fondasi yang kuat dalam membangun individu yang berdaya saing tinggi untuk mewujudkan masyarakat yang stabil, dan negara yang maju.

Pembangunan ketahanan keluarga merupakan investasi moril dan materiil dalam mewujudkan keluarga berkualitas, yang merupakan kunci penting dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

“Mari, sadari sepenuhnya, bahwa kita semua yang hadir di sini, tanpa terkecuali, memiliki peran dan kewajiban tidak saja di ranah profesional melainkan juga di ranah domestik, untuk bersama-sama mewujudkan kondisi (yang dicita-citakan) tadi,” tutup Gubernur sebagaimana disampaikan oleh Wakil Gubernur.

Istri Wakil Gubernur, yang populer dengan sebutan Gusti Putri turut hadir sekaligus menyampaikan laporan penyelenggaraan mewakili Ketua TP PKK DIY GKR Hemas.

Ajang peringatan ini juga memberikan penghargaan kepada para mitra yang telah mengambil peran dalam program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana), yaitu kepada Dinas Koperasi dan UKM DIY, Bank Mandiri, Kodim Sleman, dan Baznas DIY.

Penghargaan itu diberikan atas peran mereka dalam pencegahan stunting melalui program bantuan telur, Bapak Asuh, bantuan sarana air bersih, dan perbaikan rumah layak huni.

Penghargaan juga diberikan kepada puluhan kader dan petugas lini lapangan berprestasi seperti bidan berprestasi, Penyuluh KB ASN dan non ASN teladan, kelompok KB Pria, Pasangan KB Lestari, dan kader serta tenaga lini lapangan lainnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement