REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Lagu kebangsaan Israel dicemooh dengan keras sebelum tim sepak bola Israel memulai pertandingan di Olimpiade Paris melawan Mali pada Rabu malam. Pertandingan dimulai dengan kehadiran pengamanan besar-besaran di luar stadion di tengah desakan pemboikotan Israel dari Olimpiade Paris.
Tim Israel tiba di bawah pengawalan ketat polisi, dengan pengendara sepeda motor di depan dan sekitar selusin mobil polisi anti huru hara mengikuti di belakang. Petugas polisi bersenjata berpatroli di stadion Parc des Princes, salah satunya membawa senapan di bahunya. Menteri Dalam Negeri Prancis, Gérald Darmanin, dan kepala polisi Paris Laurent Nunez tiba di stadion sekitar pukul 19.30.
“Kami berutang keamanan ini kepada seluruh dunia,” kata Darmanin. “Ancaman terhadap negara kita adalah ancaman yang menjadi perhatian dunia barat.” Namun suasana di luar venue tenang. Penggemar dari kedua negara berbaur, mengibarkan bendera dan berpose untuk foto.
Penggemar Mali bernyanyi dengan bangga saat lagu mereka dimainkan pertama kali. Ketika sampai pada lagu kebangsaan Israel, ejekan dan suitan langsung terdengar. Sistem pengeras suara stadion yang memutar lagu kebangsaan dikeraskan sebagai upaya untuk meredam cemoohan.
Begitu pertandingan dimulai, para pemain Israel dicemooh setiap kali mereka menyentuh bola. Pejabat keamanan turun tangan dalam perdebatan sengit antara beberapa penggemar. Keributan terjadi di dekat tempat seorang wanita sedang memegang bendera Palestina. Dua orang lainnya yang memegang bendera Palestina kemudian berdiri di samping wanita tersebut.
Pertandingan berakhir 1-1, Israel unggul terlebih dahulu lewat gol bunuh diri bek Hamidou Diallo pada menit ke-57. Mali menyamakan kedudukan beberapa menit kemudian melalui sundulan kuat Cheickna Doumbia, yang memicu perayaan liar dari kontingen besar pendukung Mali.
Sementara, Presiden Israel Isaac Herzog dan delegasinya terpaksa tetap berada di pesawat mereka setelah mendarat di Prancis karena dugaan adanya ancaman keamanan.
Herzog tiba di ibu kota Prancis untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade pada hari Jumat. Portal berita Israel, Walla, mengatakan langkah itu diambil setelah seseorang terlihat berada di atap sebuah gedung di dekatnya saat pesawat mendarat.
“Karena kekhawatiran akan terjadinya insiden keamanan di bandara Paris, Presiden Herzog dan delegasi pendampingnya tidak diizinkan turun dari pesawat,” lapor lembaga penyiaran publik Israel, KAN. “Setelah sekitar 40 menit, presiden dan delegasi pendampingnya diizinkan turun.”
Prancis akan mengerahkan ribuan petugas polisi untuk mengamankan upacara pembukaan di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik, termasuk terkait perang Israel di Gaza.