REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Mikro agresi dapat menciptakan permusuhan seseorang atau sekelompok anak, remaja bahkan dewasa yang dapat terjadi di kehidupan sehari-hari kita. Namun, tidak jarang perilaku mikro agresi tidak disadari oleh pelakunya. Mikro agresi adalah penghinaan verbal, non-verbal, dan sikap tidak menyenangkan yang disengaja atau tidak disengaja yang mengkomunikasikan permusuhan, penghinaan, dan penurunan harga diri target (korban).
Hal ini dikarenakan status target yang terpinggirkan dalam masyarakat. Selain itu, para peneliti menyatakan bahwa berbagai bentuk mikro agresi sering muncul dalam pendidikan di Indonesia dan memiliki dampak yang berbeda-beda. Maka, masyarakat perlu mengetahui bentuk dan dampak yang dialami oleh target sehingga dapat membantu target dalam menghadapi mikro agresi.
Untuk memastikan hal tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Islam Bandung (UNISBA) melakukan penelitian tentang mikro agresi yang didanai oleh LPPM. Salah satu Tim PkM Unisba, Dr Dewi Rosiana, M Psi Psikolog mengatakan, pihaknya menggelar PkM di Madrasah Aliyah (MA) Persis Ketapang di Kabupaten Bandung. Karena, MA Persis Ketapang diketahui memiliki kendala terkait dengan mikro agresi pada siswa.
"Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah di ketahui bahwa seringkali terjadi konflik antar teman, konflik antar kelompok pertemanan di sekolah. Maka, tujuan dari PkM ini adalah untuk menyusun modul intervensi dan melakukan intervensi pencegahan mikroagresi," ujar Dewi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/7/2024).