Rabu 31 Jul 2024 07:48 WIB

Alasan Anak-Anak Rentan Terinfeksi DBD

Nyamuk Aedes aegypti senang berada dalam ruangan gelap dan lembab.

Red: Indira Rezkisari
Relawan melakukan pengasapan atau fogging di Kampung Kepatihan Kulon, Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/4/2024). Pengasapan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti menyusul meningkatnya kasus demam berdarah di Kota Solo yakni yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo sepanjang Januari hingga April terdapat 72 kasus dengan empat orang diantaranya meninggal dunia.
Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Relawan melakukan pengasapan atau fogging di Kampung Kepatihan Kulon, Solo, Jawa Tengah, Jumat (19/4/2024). Pengasapan tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti menyusul meningkatnya kasus demam berdarah di Kota Solo yakni yang tercatat di Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo sepanjang Januari hingga April terdapat 72 kasus dengan empat orang diantaranya meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data Kementerian Kesehatan mencatat angka infeksi DBD tahun ini lebih tinggi dibandingkan total kasus DBD pada 2023. Hingga minggu ke-27 tahun ini, 916 di antara kasus DBD mengakibatkan kematian terutama di kelompok usia 5-14 tahun.

Dokter Spesialis Anak RS UNS, dr Debby Andina Landiasari, SpA menyampaikan faktor lingkungan sekitar serta daya tahan tubuh yang masih belum kuat, mengakibatkan kelompok anak-anak rentan terkena DBD. “Karena memang daya tahan tubuh anak masih belum sekuat orang dewasa dan anak-anak cenderung sering berada di dalam ruangan," katanya, dikutip dari siaran pers, Kamis (31/7/2024).

Baca Juga

Nyamuk Aedes aegypti yang menjadi pembawa virus dengue sering berada di dalam ruangan terutama ruangan yang gelap dan lembab. Bagi anak yang sudah lebih besar, biasanya dapat terjangkit DBD saat bermain di lingkungan sekolah atau di taman.

"Karena nyamuk Aedes aegypti dapat terbang sejauh 200 meter dan menggigit anak-anak di cakupan lingkungan tersebut,” jelas Debby.