REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Munculnya polemik Buku Pelajaran Ahlussunnah Waljamaah Ke-NU-an Jilid I untuk Kelas 2 yang diterbitkan oleh RMI PCNU Kabupaten Tegal yang juga beredar di lingkungan satuan-satuan Pendidikan Ma’arif NU, menuai pro dan kontra.
Buku tersebut memuat pernyataan sejarah yang disebut tak sesuai dengan fakta. Buku itu menyatakan bahwa salah satu pendiri NU adalah Kakek dari Habib Lutfhi bin Yahya Pekalongan, Yaitu Habib Hasyim bin Yahya.
Republika.co.id, mendapatkan sejumlah dokumentasi resmi dalam pendirian NU. Salah satunya adalah Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama, yang diterbitkan pada 1926.
Dokumentasi ini menjadi legal formal organisasi pada masa penjajahan Belanda, mengungkap daftar para pengurus pertama yang NU. Dalam dokumentasi tersebut tak ditemukan kakek Habib Lutfhi.
Dalam ejaan lama, berikut ini daftar nama pengurus NU sekaligus tokoh yang menjadi pengurus pertama NU:
Kjahi Hadji Moehammad Hasjim bin Asj'ari (Rois)
Kjahi Haji Sa'id bin Saleh (Wakiloerrois)
Kjahi Haji Mas Alwi bin Abdul Aziz (katib)
Kjahi Abdullah bin Ali (A'wan)
Haji Hasan Gipo (President)
Haji Ahdjzab (Vice President)
Haji Ihsan (Kassier)
Moehammad Sadiq alias Soegeng Yudhadhiwirya (Secretaris)
Haji Saleh Samil (Commissaris)
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus...