Jumat 09 Aug 2024 22:02 WIB

Tokyo Diguncang Gempa 5,3 Magnitudo

Beberapa layanan kereta, termasuk kereta cepat Shinkansen, menghentikan operasinya.

Rep: Lintar Satria/ Red: Mas Alamil Huda
Petugas penyelamat mencari orang hilang di sebuah bangunan yang runtuh di kota Wajima yang dilanda gempa, Prefektur Ishikawa, Jepang tengah,  Rabu, (3/1/2024).
Foto: EPA-EFE/JIJI PRESS
Petugas penyelamat mencari orang hilang di sebuah bangunan yang runtuh di kota Wajima yang dilanda gempa, Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, Rabu, (3/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang mengatakan, Tokyo dan wilayah timur negara itu diguncang gempa 5,3 magnitudo. Satu hari sebelumnya, pemerintah mengeluarkan peringatkan gempa besar di sebelah barat negara itu.

Walaupun kerusakan di daerah dekat pusat gempa masih belum diketahui. Dari kantornya di Tokyo, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan, pemerintah tidak menerima laporan kerusakan besar.

Baca Juga

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan, pusat gempa terjadi di Prefektur Kanada sebelah selatan ibu kota dengan kedalaman 10 kilometer (km). Kanagawa tidak berada di zona barat di sepanjang pesisir Pasifik yang dikenal sebagai Palung Nankai.

Pada Kamis (8/8/2024) kemarin pihak berwenang memperingatkan gempa bumi berkekuatan 8 Skala Richter atau lebih tinggi di sepanjang pesisir Pasifik.

Tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan setelah pemerintah mengirimkan peringatan gempa kuat untuk penduduk di Tokyo dan prefektur Kanagawa, Saitama, Yamanashi, dan Shizuoka.

Beberapa layanan kereta, termasuk kereta cepat Shinkansen, Central Japan Railway, menghentikan operasinya di wilayah dekat Tokyo dan Kanagawa. Stasiun televisi NHK melaporkan tidak ada laporan kerusakan di pembangkit listrik tenaga nuklir Hamaoka di Shizuoka dan pembangkit listrik tenaga panas di Kanagawa.

Pada Kamis lalu Jepang mengeluarkan peringatan kemungkinan gempa besar dengan kekuatan 7,1 magnitudo di sepanjang pesisir Pasifik yang dikenal Palung Nankai. Gempa besar dan tsunami di daerah itu dapat menewaskan ratusan ribu orang dan menimbulkan kerugian triliunan dolar.

Panel gempa Palung Nankai JMA mengatakan, peluang terjadi gempa dengan kekuatan 7 magnitudo satu dari beberapa kasus, lebih tinggi dibandingkan waktu biasa. Gempa lebih besar dari 8 Skala Richter disebut gempa besar.

Jepang memperkirakan gempa bumi besar Palung Nankai berikutnya bisa berkekuatan 9,1 SR. Dalam konferensi pers Ketua panel tersebut Profesor Naoshi Hirata dari Universitas Tokyo mengatakan, penduduk di daerah yang akan dilanda bencana seperti itu harus meninjau kembali prosedur evakuasi dan tetap waspada selama satu pekan.

Jepang salah satu negara rawan gempa yang terletak di "Cincin Api" Pasifik yang pepat dengan gunung berapi dan palung. Gempa berkekuatan 9 Skala Richter yang mengguncang utara Jepang pada 2011 lalu menewaskan 15 ribu orang dan memicu tsunami serta melelahkan tiga reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement