Ahad 11 Aug 2024 09:29 WIB

Israel Serang Sekolah yang Tampung Anak dan Lansia, Uni Eropa Kecam Tindakan Pengecut Itu

Militer Israel mengakui telah menargetkan sekolah Al Tabiin di pusat Kota Gaza.

Rep: Muhyiddin/ Red: Mas Alamil Huda
Keterangan sumber Republika soal pemboman Israel di Masjid At-Tabiin di Gaza bagian Tengah, Sabtu (10/9/2024) subuh.
Foto: Dok Republika
Keterangan sumber Republika soal pemboman Israel di Masjid At-Tabiin di Gaza bagian Tengah, Sabtu (10/9/2024) subuh.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Otoritas Kesehatan Palestina melaporkan, serangan udara Israel menghantam sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan di Gaza pada Sabtu (10/8/2024) dini hari. Salah satu serangan paling mematikan dalam perang 10 bulan antara Israel dan Hamas ini membuat lebih dari 80 orang syahid.

Dilansir Arabnews, Ahad (11/8/2023), Militer Israel mengakui telah menargetkan sekolah Al Tabiin di pusat Kota Gaza. Mereka mengeklaim telah menghantam pusat komando Hamas di sekolah tersebut. Sementara, Hamas membantahnya.

Baca Juga

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, serangan terbaru itu adalah bagian dari peningkatan serangan Israel terhadap sekolah-sekolah Gaza, yang telah diubah menjadi tempat penampungan bagi orang-orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat perang.

Video dari tempat kejadian menunjukkan dinding-dinding hancur di lantai dasar sebuah bangunan besar. Potongan-potongan beton dan logam bengkok tergeletak di atas lantai yang berlumuran darah, bersama dengan pakaian, perabotan yang tumbang, dan puing-puing lainnya. Sebuah mobil yang menghitam dengan jendela yang pecah tertutup puing-puing.

Direktur rumah sakit Al-Ahli di Kota Gaza, Fadel Naeem mengatakan kepada The Associated Press bahwa fasilitas tersebut menerima 70 jenazah dari mereka yang syahid dalam serangan itu dan bagian tubuh dari sedikitnya 10 orang lainnya. Kementerian Kesehatan mengatakan 47 orang lainnya terluka.

Naeem mengatakan, beberapa dari mereka yang terluka mengalami luka bakar parah dan banyak yang harus diamputasi anggota tubuhnya. "Kami menerima beberapa luka paling serius yang kami temui selama perang," katanya.

Seorang saksi yang bekerja untuk menyelamatkan orang-orang, Abu Anas mengatakan, serangan itu terjadi tanpa peringatan pada dini hari sebelum matahari terbit ketika orang-orang sedang berdoa di sebuah masjid di dalam sekolah.

"Ada orang-orang yang sedang berdoa, ada orang-orang yang sedang mencuci dan ada orang-orang di lantai atas yang sedang tidur, termasuk anak-anak, wanita, dan orang tua," ujar Anas.

"Rudal itu jatuh pada mereka tanpa peringatan. Rudal pertama, dan yang kedua. Kami menemukan mereka sebagai bagian tubuh," katanya menambahkan.

photo
300 Hari Genosida di Gaza - (Republika)

Kecaman Uni Eropa.. baca di halaman selanjutnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement