Selasa 13 Aug 2024 14:23 WIB

Tegas, Iran Tolak Permintaan Pemimpin Barat Agar tak Serang Israel

Barat dinilai menerapkan standar ganda karena tak meminta Israel menahan diri.

Seorang pria Iran berjalan melewati spanduk anti-Israel yang memuat gambar rudal Iran, di Teheran, Iran, 16 April 2024.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Seorang pria Iran berjalan melewati spanduk anti-Israel yang memuat gambar rudal Iran, di Teheran, Iran, 16 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Kementerian luar negeri Iran menolak seruan pemimpin negara-negara Barat untuk tak melakukan serangan terhadap Israel. Hal ini meningkatkan prospek serangan Isran yang disebut akan dilakukan pekan ini.

Juru Bicara Kemenlu Iran Nasser Kanaani mengatakan pada  Selasa bahwa seruan untuk menahan diri dari Israel dari Perancis, Jerman dan Inggris “tidak memiliki logika politik dan bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum internasional”. 

Baca Juga

Ketiga negara Eropa mengeluarkan pernyataan pada hari Senin yang menyerukan Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari serangan terhadap Israel menyusul pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin politik kelompok Islam Palestina Hamas, di Teheran bulan lalu.  Teheran dan sekutunya Hamas dan kelompok  Hizbullah menuduh Israel melakukan pembunuhan tersebut. Pemerintah Israel belum menyatakan tanggung jawab. 

Iran menolak seruan itu karena hanya dialamatkan pada Iran. Sementara para pemimpin negara Barat membiarkan sepuluh bulan agresi Israel ke Jalur Gaza yang sejauh ini telah menewaskan sekitar 40 ribu jiwa, kebanyakan anak-anak dan perempuan.

“Tanpa keberatan terhadap kejahatan rezim Zionis (Israel), pernyataan E3 (Eropa Tiga) dengan kurang ajar mengharuskan Iran untuk tidak menanggapi pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayahnya,” kata Kanaani. Kanaani mengatakan Teheran bertekad untuk membalas Israel dan meminta Paris, Berlin dan London untuk "sekali dan selamanya menentang perang di Gaza dan penghasutan Israel".

Sedangkan Presiden AS Joe Biden menelepon para pemimpin Perancis, Jerman, Italia dan Inggris pada Senin untuk membahas ketegangan yang meningkat. Seruan tersebut “sebagian besar ditujukan kepada semua pemimpin untuk mengulangi apa yang telah mereka katakan sebelumnya dalam hal menegaskan kembali pertahanan Israel” dan untuk “mengirimkan pesan yang kuat bahwa kami tidak ingin melihat peningkatan kekerasan, serangan apapun oleh Iran atau proksinya.” 

Para pemimpin juga menyerukan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza, dengan perundingan sulit yang dijadwalkan pada Kamis untuk menghentikan konflik yang dimulai ketika kelompok Palestina menyerang Israel pada 7 Oktober. Seruan itu muncul tak lama setelah Biden kembali ke Ruang Oval setelah akhir pekan panjang di rumah pantainya di Delaware.

Para pemimpin Inggris, Perancis dan Jerman pada hari Senin secara serentak meminta Iran dan sekutunya untuk menahan diri melancarkan serangan terhadap Israel. Hal ini menguatkan kecurigaan bahwa Israel tak akan mampu membendung serangan tersebut.

Dalam pernyataan bersama, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz menekankan bahwa serangan Iran akan meningkatkan ketegangan, memperluas cakupan perang di kawasan, dan membahayakan peluang mencapai gencatan senjata dan pembebasan tahanan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement